Jozeph Paul Zhang menanggapi pernyataan Menag Yaqut Cholil Quomas yang meminta Polri tegas menangkap orang yang menista agama.
Jozeph justru mengklaim kalau dirinya jauh lebih Pancasilais dari Menag Yaqut dan bahwa agama sebenarnya lahir dari hoax.
"Kita berapa kali kuliah Pancasila ada orang yang tuduh saya anti-Pancasila. Saya lebih pancasilais dari Anda yang salatnya gila-gilaan. Saya lebih pancasilais daripada Gus Yaqut. Haqul yakin saya lebih pancasilais dari Gus Yaqut," kata Jozeph dalam video yang diunggah di kanal Youtube Hagios Europe.
"Ternyata saya bisa dihubungin kan, saya nggak DPO kan, saya tidak sulit kok dihubungin. Ada masalah apa? Artinya Anda sedang didik rakyat Indonesia untuk percaya kepada hoaks. Itulah buah dari agama, hoaks. Agama memang dilahirkan dari hoaks. Beda dengan bertuhan. Coba sila pertama Pancasila bunyinya apa, bukan agama loh, bertuhan loh," tambahnya.
Jozeph menambahkan bahwa tidak ada yang salah dengan mengklaim diri sebagai Nabi ke-26 karena itu adalah tafsir dirinya sendiri. Dia juga menantang Yaqut berdebat soal agama.
"Salah saya di mana ketika saya mengkritisi dan menganggap diri saya nabi dan saya meluruskan ajaran nabi sebelum saya. Enggak salah dong, itu kan tafsir saya. Kalau saya salah, Gus Yaqut ayo debat sama saya kalau bilang Muhammad enggak salah," katanya.
Jozeph juga mengaku tidak peduli dengan kritikan yang dilayangkan Ketum PGI Gomar Gultom bahwa Jozeph bukanlah bagian dari PGI.
"Terus Pak Gomar Gultom 'Paul itu bukan PGI', ya memang gue pikirin, memang lu siapa? Saya mau jadi nabi, mau jadi pendeta, suka-suka saya,"
"Ya itu hak Pak Gultom, bilang nabi palsu, wong saya juga enggak kenal dia, ngapain juga saya tunjukkan keaslian saya, kamu enggak ada urusan juga," tegasnya.
Jozeph sendiri sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus penistaan agama dan UU ITE. Meski Jozeph mengklaim sudah mencabut kewarganegaraan Indonesia, Imigrasi menegaskan Jozeph masih WNI dan tidak ada pencabutan kewarganegaraa RI dari tahun 2017-2021.
