Pemerintah pusat akan menggunakan konsep sumur resapan sebagai cara mengendalikan banjir di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Konsep itu mirip dengan yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Mengenai hal itu, Ketua Komisi D DPRD DKI Fraksi PDIP, Ida Mahmudah memberikan tanggapannya. Dia mengakui bahwa konsep sumur resapan yang Anies untuk mengendalikan banjir merupakan program yang bagus. Namun, dia menekankan bahwa pelaksaan di lapangan tidak berjalan mulus.
Menurut Ida, Anies dan jajarannya sejak 2017 terbukti tidak mengeksekusi sumur resapan di Jakarta dengan baik. Sehingga, manfaatnya untuk menanggulangi banjir tak terlihat.
"Kalau prinsip program itu baik, kita dukung. Nah, kalau lihat saya lihat kemarin, perencanaan yang dilakukan di DKI ini kurang matang. Selagi (sumur resapan) itu bermanfaat, kami sih setuju, tapi memang kemarin pekerjaannya yang tidak baik," ucapnya kepada awak media, Rabu (2/3/2022).
Bukti pengerjaan sumur resapan yang tidak baik tersebut, menurut Ida datang dari banyaknya keluhan dari masyarakat. Misalnya, ada yang melaporkan sumur resapan jebol, pembangunan asal-asalan, hingga justru menyebabkan genangan.
"Ada keluhannya adalah pembangunnya yang tidak sesuai. Misalkan tadinya jalan rata, setelah dibikin sumur resapan, penutupannya tidak rata dan akhirnya membuat orang jatuh," terang Ida.
"Lalu saat hujan, sumur resapan itu ternyata tidak bisa maksimal masuk ke dalam penyerapannya, tapi justru air itu lewat ke sebelah-sebelahnya untuk dia jalan, ke selanjutnya tidak masuk ke situ (menyerap). Nah, ini kan yang perlu dievaluasi," tandasnya.
Sekadar diketahui, kawasan IKN akan menerapakan kota spons atau sponge city yang dapat menyimpan air hujan sehingga mampu mengurangi banjir.
