Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemberantasan korupsi tak cukup dengan hanya penindakan dan penegakan hukum yang tegas dan kredibel terhadap pelaku korupsi. Namun juga perlu diberikan berbagai macam edukasi dan komunikasi. Sri menyebut tatakelola dan integritas merupakan pondasi penting bagi sebuah bangsa.
Bendahara negara ini menyatakan, mencegah dan membangun sistem yang anti korupsi secara komprehensif juga akan menentukan arah perjalanan sebuah bangsa, apakah bisa menjadi bangsa maju dengan berpendapatan tinggi, bermartabat, dan memiliki kesejahteraan yang adil.
"Oleh karena itu berbagai upaya pencegahan korupsi tidak boleh hanya menjadi slogan," kata Sri Mulyani dalam acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Stranas PK 2021-2022, secara virtual, Selasa (13/4).
Sri menambahkan, pemberantasan korupsi menjadi tanggung jawab semua pihak, baik dari pemangku kepentingan maupun lapisan masyarakat.
"Semuanya harus berperan membangun sebuah integritas kejujuran dan sistem yang bisa mendeteksi secara lugas dan dini akan perlakuan koruptif yang dilakukan oleh siapa saja," jelasnya.
Ia memahami bahwa semua upaya yang dilakukan dengan memakai keuangan negara maupun peraturan-peraturan bisa saja disalahgunakan dan menimbulkan tindakan-tindakan bersifat kriminal atau kecurangan.
Berbagai tindakan itu muncul seperti penggunaan data fiktif, duplikasi data dari penerima bantuan sosial, maupun bidang lain yang bisa disalahgunakan merupakan risiko yang harus diawasi dan dimeminimalkan.
"Oleh karena itu, sinergi yang dilakukan oleh pemerintah kementerian keuangan dan seluruh Kementerian lembaga beserta aparatnya penegak hukum termasuk KPK menjadi sangat penting, selain kita akan terus memperkuat dan mendayagunakan aparat pengawas internal di masing-masing kementerian lembaga," tandasnya.
