Polisi membeberkan dugaan alasan yang membuat pemuda bernama Solihin (20) nekat terjun ke kali Banjir Kanal Timur (BKT) Jakarta Barat hingga berujung hilang usai melihat adanya konvoi pemotor. Polisi menduga korban mengira konvoi tersebut hendak melakukan aksi tawuran dan membuat korban panik.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolsek Tambora Kompol M Faruk Rozi. Faruk menyebut saat itu korban mengira konvoi pemotor hendak melakukan aksi tawuran.
"Itu korban paniknya saja melihat rombongan pemotor dikiranya tawuran," kata Kompol Faruk saat dihubungi wartawan, Minggu (29/8/2021).
Padahal, Faruk memastikan saat itu tidak terjadi tawuran di sekitar lokasi kejadian.
"Nggak ada tawuran," beber Faruk.
Lebih jauh Faruk menyebut pihaknya bersama pihak terkait masih mencari keberadaan korban. Kali BKT pun saat ini masih disusuri guna mencari korban.
"Sampai saat ini kita masih mencari korban bersama tim SAR," kata Faruk.
Seperti diketahui, insiden ini bermula dari korban bersama dua rekannya berada di sebuah warung kopi di pinggir kali BKT dekat Season City, Jakarta Barat subuh tadi. Kala itu, ada sebuah konvoi kendaraan yang lewat membuat korban dan kedua rekannya panik.
BACA JUGA: 10 Personel Damkar Dikerahkan Cari Pemuda Hilang di Kali BKT Jakbar
Korban yang panik lantas terjun ke kali BKT, sedangkan kedua rekannya melarikan diri ke arah yang berbeda. Tujuan korban terjun ke kali untuk bersembunyi.
Singkat cerita, korban sempat terlihat berenang ke arah pinggir kali. Namun, korban kemudian tak terlihat lagi hingga saat ini belum ditemukan.
