Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Mohammad Syahril menepis anggapan seorang pasien positif virus Corona yang berada di ruang isolasi rumah sakit tersebut bagaikan berada di penjara.
Ia bahkan menyebut, fasilitas dan kenyamanan ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso setara dengan fasilitas dan kenyamanan di hotel berbintang.
"Jadi gini, supaya paham semuanya. Pasien dalam pengawasan ini harus diisolasi, tujuannya apa agar tidak terjadi penularan. Namanya juga ruang isolasi. Tetapi, di sana kita buat senyaman mungkin. AC-nya bagus kayak di hotel, dia bisa nonton TV, kemudian bisa berkomunikasi. Tapi sekali lagi, yang namanya orang sakit dan dalam isolasi, tidak senyaman kalau kita di luar seperti ini. Jadi harap dimaklumi," ujar Syahril, dalam konferensi pers di RSPI Sulianti Saroso, Rabu (4/3/2020).
Syahril juga menepis tudingan bahwa pasien Corona yang berada di ruang isolasi tidak diperhatikan dan tidak dilakukan perawatan. Menurutnya, seluruh pasien di ruang isolasi tersebut dilakukan observasi secara intensif dan diawasi kondisi kesehatannya secara seksama.
"Semua dimonitor tetap dengan CCTV di ruang observasi, dan kita tahu satu per satu pasien kondisinya dan sebagainya. Sekali lagi, kita sangat memaklumi kalau orang dalam pengawasan sendirian di ruangan seperti itu," tuturnya.
Syahril juga memastikan, pihaknya telah memberikan pelayanan yang terbaik bagi sembilan orang yang saat ini sedang dirawat di ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso.
"Kami memastikan telah memberikan pelayanan terbaik dan sesuai prosedur untuk penanganan penyakit menular," pungkasnya.
