Moda transportasi daring, Gojek memberikan skema bantuan terhadap mitranya yang positif terkena pandemi corona.
"Sejak kemarin (17/3/2020), kami memberikan skema bantuan pendapatan bagi mitra pengemudi apabila ada yang terdiagnosa positif COVID-19," kata Co-CEO Gojek Kevin Aluwi dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (18/3/2020).
Kevin menjelaskan, skema bantuan yang dimaksud ialah memberi dukungan pendapatan dan menghentikan sementara cicilan yang berjalan.
Misalnya, premi asuransi, cicilan kendaraan dan lain sebagainya, hingga yang bersangkutan kembali bekerja.
"Kami adalah yang pertama yang memberlakukan skema sejenis ini," katanya.
Ia melanjutkan, untuk keamanan bersama, pihaknya akan menonaktifkan sementara akun mitra yang sedang dalam observasi tes COVID-19, hingga adanya konfirmasi tes kesehatan dari pemerintah.
"Kami juga punya tim yang bekerja 24 jam, tujuh hari seminggu, untuk membantu menghubungkan mitra dengan rumah sakit atau otoritas kesehatan jika memiliki isu terkait dengan COVID-19," ujarnya.
Kevin menegaskan bahwa Gojek ingin membuat kehidupan berjalan dengan normal di tengah pandemi corona, termasuk juga mitra Gojek.
Sementara itu, menghadapi pandemi corona yang mewabah di Indonesia, pihaknya menekankan tiga area penting dalam upaya mencegah penyebaran pandemi corona.
Tiga area yang dimaksud ialah pembatasan jarak sosial (social distancing), mempraktekkan gaya hidup sehat dan menjaga produktivitas.
Ia juga menambahkan, pihaknya telah menyediakan pilihan pengiriman makanan pesanan dengan meminimalisir kontak langsung antara pelanggan dan mitra pengemudi.
"Seluruh pihak yang terlibat pemesanan itu disertai kartu penanda suhu tubuh. Tujuannya untuk memastikan keamanan dan menjaga agar makanan tetap higienis hingga di tangan pelanggan," ungkapnya.
