Tips Klarifikasi Hoaks Kepada Orang Tua Ala Martin Anugrah

- Jumat, 4 Oktober 2019 | 11:33 WIB
kominfo.go.id
kominfo.go.id

Ada berbagai macam persoalan yang dihadapi oleh banyak orang terutama warga Indonesia, mulai dari permasalahan sosial, politik, hukum dan lainnya, termasuk juga masalah hoaks atau berita bohong.

Perkembangan teknologi dan media sosial yang begitu cepat membuat suatu berita yang belum jelas kebenarannya dengan mudah disebarkan ke orang lain. Terlebih kalangan orang tua yang mudah percaya dengan berita yang beredar tanpa mencari sumber kebenaran berita. Untuk itulah, influencer bernama Martin Anugrah memberikan tips bagi generasi muda yang ingin memberikan penjelasan serta meluruskan kabar bohong atau hoaks, kepada orang tua di aplikasi pesan instan ataupun media sosial.

-
Kementerian Komunikasi dan Informatika

"Masyarakat kita itu suka malu-malu. Bahkan, berbuat benar saja itu juga suka tidak enakan," ucap Martin

Dilansir dari ANTARA, Martin mengatakan jika masih banyak anak muda yang cenderung memilih diam terhadap keberadaan hoaks yang disebarkan orang tua ataupun senior mereka. Selain terkait dengan masalah budaya, banyak generasi muda yang lebih memilih untuk diam dan menghindari konflik. Martin menuturkan klarifikasi soal hoaks yang disampaikan anak muda juga terkadang dibantah para oleh orang tua.

Meski menghadapi kesulitan, Martin tidak setuju jika orang hanya diam saat mengetahui hoaks. Pengguna Youtube yang juga dikenal sebagai pembuat konten Cameo Project itu menjelaskan sopan santun adalah nilai yang tetap harus dijunjung ketika berkomunikasi dengan orang tua. Martin mengatakan bahwa untuk mengklarifikasi hoaks didasarkan dengan logika.

-
instagram/@martinanugrah

"Kalau dengan yang senior, lebih baik klarifikasi dilakukan secara langsung dan kulo nuwun. Karena kalau enggak, kita tidak akan didengar," ujarnya.

"Hoaks itu masuknya ke belief system ya. Jadi yang sulit bukan menyampaikan informasi, tapi membuat mengerti," tambahnya.

"Kita bisa tantang pola berfikir mereka dengan cara yang lebih halus. Misalnya, bertanya soal sumber informasinya, apakah informasinya sudah terverifikasi kebenarannya?" sambungnya.

Menurut Martin, jika lawan bicara dipancing dengan pertanyaan-pertanyaan yang menggelitik pikiran, maka akan menimbulkan diskusi. Diskusi inilah yang kemudian menantang mereka untuk berpikir ulang secara logis. Namun menurut Martin, kunci kesuksesan untuk mengklarifikasi bergantung pada tingkat pemahaman orang yang memberikan penjelasan.

-
instagram/@martinanugrah

 

"Jadi, anak muda harus sudah mengerti hoaks itu seperti apa. Kenapa dia bisa disebarkan. Kenapa bisa kena hoaks. Ketika ketemu orang tuanya, dia akan mengerti kenapa ortu-nya bisa kena dan menyebarkan hoaks," kata Martin.

"Kalau tidak paham, mereka (anak muda) yang akan terpapar hoaks bersama orangtuanya," sambungnya.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X