Fenomena jurnalis atau wartawan mencari iklan memang sudah lama terjadi. Banyak dari para wartawan mengemban tugas ganda, selain mencari berita juga mencari iklan, baik itu ditugaskan oleh media tempat mereka bekerja maupun atas inisiatif wartawan itu sendiri.
Melihat fenomena tersebut, Anggota Dewan Pers Agus Sudibyo menegaskan bawah urusan berita harua dipisahkan dengan urusan bisnis dan harus ada garis api yang membatasinya.
“Urusan berita harus dipisahkan dengan urusan bisnis dan iklan. Teman-teman wartawan harusnya tidak dibebani dang mencari iklan karena urusan redaksi adalah urusan pemberitaan,” kata Agus dalam sebuah seminar dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN), Jumat (7/2/2020) di Hotel Golden Tulip, Banjarmasin.
Agus juga menegaskan, lembaga-lembaga khususnya lembaga publik juga harus memisahkan antara urusan iklan dan pemberitaan.
“Jangan berpikir bahwa ketika ada media yang mengkritik lembaganya tidak mau beriklan karena dikritik oleh media tersebut. Jangan seperti itu,” tegasnya.
Ia mengatakan, lembaga-lembaga publik harus paham bahwa media dalam urusan pemberitaan itu harus menjalankan fungsi kontrolnya. Jangan berpikir negatif jadi wajar media itu ketika mengkritik lembaga publik.
“Dan jangan berasumsi bahwa hanya akan beriklan di media yang tidak mengkritik mereka. Itu salah,” pungkasnya.
Dalam seminar yang dimulai sejak pukul 08.00 hingga 11.45 WITA, mengusung tema ‘Media Berkualitas untuk Pilkada Damai’.
Selain Dewan Pers, yang menjadi narasumber dalam seminar tersebut salah satunya Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo, Widodo Muktiyo.
