Korea Utara kembali melakukan ujicoba penembakan 2 proyektil yang belum teridentifikasi pada Selasa (10/9) waktu Korea Selatan, atau hanya beberapa jam setelah menyanggupi kelanjutan pembicaraan nuklir dengan Amerika Serikat.
"Proyektil jarak pendek ini ditembakkan pada Selasa pagi dari wilayah sekitar Kaechon di selatan Provinsi Pyongan, mencapai jarak 330 km menuju arah timur," tulis pernyataan Kepala Staf Gabungan Militer Korea Selatan dalam keterangannya seperti dilansir Reuters.
Ironisnya, beberapa jam sebelum penembakan, Wakil Menteri Luar Negeri Pertama Korea Utara Choe Son-hui menyampaikan keinginan Korea Utara untuk melanjutkan pembicaraan denuklirisasi dengan Amerika Serikat pada akhir Sepetmber mendatang, dengan proposal baru yang bisa diterima Pyongyang.
Ini merupakan penembakan rudal maupun roket kedelapan yang dilakukan oleh militer Korea Utara, setelah pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bertemu di garis demarkasi perbatasan Korea Utara - Korea Selatan pada Juni lalu.
Terakhir, Korea Utara melakukan peluncuran maupun ujicoba penembakan pada 24 Agustus lalu, saat mengujicoba sistem peluncur roket multi laras. Terkait hal ini, pejabat senior administrasi Gedung Putih memastikan pihaknya memonitoring peluncuran ini.
"Kami mengetahui laporan (peluncuran) proyektil oleh Korea Utara. Kami terus memantau situasi dan berkonsultasi dengan sekutu kami di wilayah tersebut," terang pejabat senior Presiden Donald Trump tersebut.
Artikel Menarik Lainnya:
