Ganjar Gandeng Eks Napiter Bom Bali untuk Bantu Sosialisasikan Bahaya Radikalisme

- Selasa, 28 Maret 2023 | 16:30 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berama eks Napiter. (Dok Ganjar)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berama eks Napiter. (Dok Ganjar)

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, mengundang eks napiter Bom Bali I, Jack Harun alias Joko Tri Haryanto, eks napiter Bom Bali I dari jaringan Imam Samudera dan Dul Matin.

Mereka dihadirkan untuk membantu mensosialisasikan Pergub Nomor 35 Tahun 2022 Tentang Pencegahan Dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan Yang Mengarah Pada Terorisme di wilayah Jateng.

"Kita termasuk yang pertama dari Pergub ini dan mudah-mudahan bisa bermanfaat dan menginspirasi. Intinya bagaimana mencegah kekerasan, gerakan deradikalisasi dan partisipasi masyarakat banyak," ujar Ganjar dalam siaran persnya kepada wartawan, Selasa (28/3/2023).

Baca Juga: Ganjar Gencarkan Operasi Pasar demi Kendalikan Inflasi saat Ramadan

Sosialisasi Pergub itu saat Kenduri Perdamaian yang diadakan di Kampung Percik, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga.

Ganjar berkata dirinya menghadirkan Jack Harun, untuk menceritakan betapa bahaya ideologi radikalisme dan tindakan terorisme.

Menurutnya, dengan disampaikan secara langsung oleh mantan pelaku, pesan yang disampaikan akan lebih mudah diterima.

Terlebih, Jack Harun pernah terlibat dalam Bom Bali I pada tahun 2002 silam, bergabung bersama jaringan Imam Samudera yang dihukum mati pada tahun 2008.

"Tadi kita bawa narasumber yang andal, mantan teroris, dan dia menceritakan hal-hal yang penting. Waspada di sekolah, hati-hati pengawasan orang tua terhadap anak karena mereka bisa terafiliasi dengan gerakan lain," tutur Ganjar.

Dalam keterlibatannya di Bom Bali I, Jack Harun divonis hukuman 6 tahun penjara. Kini, dia telah bersih dari ideologi radikalisme dan kerap menjadi pembicara dalam kegiatan deradikalisasi yang diadakan di sekolah dan kampus.

Termasuk, menjadi salah satu sosok penting yang menyosialisasikan Pergub Nomor 35 Tahun 2022 yang secara resmi digandeng pemerintah dan Kesbangpol, serta institusi pendidikan.

Jack Harun pun mengisahkan, mulai terpapar ideologi radikalisme sejak bangku SMA dan berlanjut hingga masa kuliah.

Dia dibawa Dul Matin, yang merupakan tangan kanan Imam Samudera.

"Kami telah bekerja sama dengan Kesbangpol, kami mengadakan sosialisasi ke masyarakat dan pendidikan di kampus dan sekolah, saya menceritakan dari pertama terpapar sampai menjalani hukuman sampai kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi," ungkap Harun.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X