Elektabilitas Ganjar, Prabowo dan Anies Diadu, Siapa yang Unggul?

- Rabu, 4 Januari 2023 | 18:01 WIB
Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo (ANTARA FOTO)
Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo (ANTARA FOTO)

Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan adalah salah tiga dari nama-nama yang diprediksi akan bertarung di Pilpres 2024. Lembaga survei Indikator Politik Indonesia pun melakukan survei terkait elektabilitas ketiga nama itu.

Indikator Politik Indonesia melakukan survei nasional pada periode 1 hingga 6 Desember 2022 dengan metode multistage random sampling. Dengan sample sebanyak 1.220 orang yang berasal dari seluruh provinsi secara proporsional.

Dengan asumsi metode simple random sampling, responden memiliki toleransi kesalahan sekitar kurang-lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

-
Ilustrasi pemilu (ANTARA)

Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, jika responden diminta memilih presiden di antara ketiga nama tersebut, ternyata Ganjar unggul dari dua nama lainnya. Ganjar ada di posisi pertama dengan 35,8 persen.

Ganjar dibuntuti oleh Anies (28.3 persen) dan Prabowo (26,7 persen). Sementara itu, sekira 9,2 persen belum menentukan pilihannya.

Baca Juga: KIB Harus Segera Umumkan Capres 2024, Tahun 2023 Waktu yang Tepat

-
Elektabilitas Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto (Indikator Politik Indonesia)

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, pun buka suara soal hasil survei tersebut. Menurutnya, saat approval terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) naik pada Desember, elektabilitas Ganjar dan Prabowo ikut naik. Sebaliknya, elektabilitas Anies turun.

“Jadi, bisa kita simpulkan dari sini, ketika approval presiden naik di Desember, itu yang meningkat elektabilitasnya yang meningkat itu Ganjar dan Prabowo. Yang turun elektabilitasnya Anies, tapi ketika elektabilitasnya meningkat, itu terjadi ketika approva presiden turun,” kata Burhanuddin, Rabu (4/1/20223).

“Di November, approval presiden drop dari 70 ke 66, elektabilitas Anies meningkat. Jadi, saya ingat pernyataannya Zulfan Lindan, Anies dianggap sebagai antitesis Pak Jokowi,” ungkapnya.

Kondisi ini dinilai unik oleh Burhanuddin. Sebab, NasDem, selaku partai pengusung Anies, masih merupakan bagian dari pemerintahan.

Baca Juga: PDIP Tak Mau Buru-buru Umumkan Capres-Cawapres, Megawati Tunggu Waktu yang Tepat

“Ada benarnya di sini, karena ketika approval presiden naik, itu Anies tertekan elektabilitasnya. Tentu, posisi NasDem menjadi dilematis. Karena ada di bagian dari pemerintah, tapi capresnya Anies Baswedan,” beber Burhanunddin.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X