4 Calon Jemaah Haji Asal Tulungagung Tidak Istitoah, Salah Satunya Meninggal Dunia

- Selasa, 6 Juni 2023 | 10:52 WIB
Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Didik Eka. (Z Creators/Firmanto Imansyah)
Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Didik Eka. (Z Creators/Firmanto Imansyah)

Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung telah menyelesaikan pemeriksaan kesehatan 1.170 Calon Jemaah Haji (CJH) Reguler dan 14 CJH Cadangan asal kabupaten Tulungagung yang diperkirakan berangkat ke Tanah Suci tahun ini.

Dari jumlah sebanyak itu, total ditemukan 1 CJH dipastikan tidak istitoah tetap dan 3 lainnya dinyatakan tidak istitoah sementara. Istitoah sendiri adalah kemampuan jemaah haji dari aspek kesehatan yang meliputi fisik dan mental terukur dengan pemeriksaan. 

Hal ini disampaikan oleh Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Didik Eka. Didik mengatakan, hasil pemeriksaan kesehatan ini langsung disampaikan kepada Kemenag sebagai lembaga yang berhak memutuskan pemberangkatan CJH.

"Hasilnya sudah kita sampaikan kepada Kemenag, untuk proses selanjutnya," ujarnya pada Senin (5/6/2023).

Didik merinci, dari jumlah itu, satu CJH dinyatakan tidak istitoah pada pemeriksaan kesehatan tahap pertama karena harus menjalani cuci darah dua kali seminggu, bahkan terbaru yang bersangkutan kini sudah meninggal dunia.

"Kita pastikan istitoah tetap karena sudah meninggal dunia," ucapnya.

Sedangkan 3 lainnya ini ditemukan saat dilakukan pemeriksan tahap kedua, dimana 1 orang CJH dinyatakan tidak istitoah karena belum mendapatkan vaksin Covid-19 tahap kedua dan 2 lainnya dinyatakan tidak istitoah karena positif TBC.

"Dua orang yang positif TBC ini harus menjalani dulu pengobatan non stop selama dua bulan pertama, hal inilah yang menjadi pertimbangan keberangkatan mereka tahun ini, kalau yang belum vaksin ini diprkirakan akan vaksin tanggal 12 juni nanti, kalau yang dua lainnya ini harus nunggu dua bulan dulu," ungkapnya.

Didik mengungkapkan, keputusan pemberangkatan CJH tetap menjadi kewenangan Kemenag, pihaknya hanya menyampaikan hasil pemeriksaan kesehatan.

Sementara itu untuk lebih dari 650 CJH berusia diatas 60 tahun, pihaknya memberikan perhatian ekstra. Salah satunya dengan menambahkan pita warna merah pada kalung Kartu Kesehatan Jamaah Haji (KKJH) mereka, dengan harapan agar lebih mudah diketahui dan dideteksi saat berada di tanah suci.

"Untuk pita warna merah ini khusus Lansia asal Tulungagung," ucapnya.

Didik mengungkapkan, selain pita warna merah, pihaknya juga sudah memberikan warna orange khusus Lansia di KKJH, dengan harapan yang sama agar petugas kesehatan bisa memberikan perhatian ekstra bagi Lansia saat berada di Tanah Suci.

"Di KKJH juga ada warna orangnya dan Informasi kondisi kesehatan yang bersangkutan," pungkasnya.

Artikel menarik lainnya: 

Halaman:

Editor: Z Creators

Tags

Rekomendasi

Terkini

Motor Kepeleset, Dua Jambret Ditangkap di Monas

Senin, 18 Maret 2024 | 14:10 WIB
X