Pandemi Melandai, DMI Segera Gelar Rapat Bahas Rencana Muktamar

- Jumat, 3 Februari 2023 | 10:31 WIB
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DMI Imam Addaruqutni. (Dok DMI)
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DMI Imam Addaruqutni. (Dok DMI)

Dewan Masjid Indonesia (DMI) berencana menggelar Muktamar ke-8 yang diperkirakan akan dilaksanakan pada tahun ini. DMI pun segera melakukan pertemuan guna membahas rencana itu.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DMI Imam Addaruqutni mengatakan, pihaknya akan mengadakan pertemuan lebih lanjut untuk menentukan waktu pasti pelaksanaan Muktamar DMI ke-8. Sebab, pelaksanaan muktamar itu sempat tertunda gegara pandemi Covid-19

"Karena saat ini ada isu yang berhubungan dengan mendekatnya pemilu, keputusan DMI bahwa ini (muktamar) akan ditunda atau tidak, mungkin dalam waktu dekat akan ada rapat. Untuk membicarakan apakah itu akan dilaksanakan pasca pemilu atau sebelum pemilu," kata Imam usai menghadiri seminar nasional yang diselenggarakan oleh Penggerak Pemakmuran Masjid Indonesia (P2MI) sebagaimana dalam siaran persnya, Jumat (3/2/2023).

Sementara Ketua DMI Jawa Barat, Ahmad Sidik mengatakan bahwa pergantian Ketua Umum DMI harus mengikuti AD/ART organisasi yang telah ditetapkan.

Sidik pun menegaskan pentingnya regenerasi pimpinan pada DMI pusat. Hal ini, disebut Sidik untuk mewujudkan demokrasi dalam organisasi. 

"Saya berharap penggantian seorang pimpinan atau ketua DMI pusat seyogyanya dijalankan sesuai dengan AD/ART. Jadi, saya berharap soal regenerasi itu satu keharusan di organisasi. Dan di demokrasi juga satu keharusan," ujar dia.

Baca Juga: Heboh Polisi Diperas Oknum Penyidik Minta Pelicin Rp100 Juta, Polda Metro Membenarkan

Tolak Politisasi di tempat Ibadah

Lebih jauh dia memastikan DMI menolak segala bentuk politisasi di tempat ibadah umat Islam. Imam pun menyerukan agar masjid digunakan sesuai dengan fungsinya, yakni sebagai tempat ibadah dan menyampaikan pesan agama. 

Untuk itu, dirinya menolak segala bentuk kampanye politik di masjid, karena hanya untuk kepentingan suatu kelompok. 

"Masjid itu dimaknai sebagai jami, artinya tempat yang menyatukan, paling inklusif. Jadi, embel-embel primodialisme, perbedaan semua tidak ada. Karena itu masjid harus didukung suatu wujud persatuan," jelasnya.

Baca Juga: Biadap! Berkedok Sunat, Ini Alasan Wowon Tega Habisi Anaknya yang Masih 2 Tahun

Imam juga sangat mendukung kegiatan  yang diadakan Penggerak Pemakmuran Masjid Indonesia (P2MI) yang mendorong peranan dakwah Islam berbasis masjid untuk mewujudkan pemilu yang damai.

Imam pun mendorong agar sosialisasi anti-politisasi masjid seperti yang digelar P2MI itu dapat dimasifkan. Menurut dia, hal ini penting untuk menghindari politik identitas dan kepentingan kelompok di antara para jemaah. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X