Virus corona jilid 2 masih mengintai, Pemerintah Kota Beijing menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Wajar saja, Beijing merupakan salah satu kota di Tiongkok dengan penduduk terpadat di dunia, yaitu 21.150.000.
Meghadapi virus corona, Pemerintah Kota Beijing disebut sempat was-was. Apalagi, ditemukan kasus baru virus corona di kota tersebut, 36 berasal dari klaster Pasar Xinfadi, Senin (15/06/2020).
Akhir pekan dikonfirmasi terdapat 41 kasus virus corona dan 46 tanpa gejala. Kasus virus corona ini disebut-sebut muncul karena banyak orang yang berkunjung ke pasar makanan laut segar tersebar di daerah barat kota Beijing, diwartakan Financial Times.
Zeng Guang, ahli epidemiologi mengatakan,"dua sampel yang diambil dari pasar yang terdeteksi lebih mirip dengan yang lazim di Eropa daripada yang paling sering terdeteksi pada pasien di Tiongkok."
PSBB di Beijing merupakan salah satu kebijakan yang diterapkan pemerintah Tiongkok. Setiap kali ada kasus baru virus corona di suatu tempat, wilayah tersebut langsung memberlakukan PSBB.
Xeng, mantan ahli Komisi Kesehatan di Tiongkok menyebutkan, "Beijing tidak akan menjadi Wuhan kedua. Kami berusaha untuk mencegah virus ini tidak akan menyebar ke wilayah lain."
Hal itu juga dialami Beijing di awal penyebaran Covid-19. Saat Wuhan mulai terserang, Beijing langsung menutup diri, dilansir dari AP.
Semua transportasi dari dan menuju Beijing terpaksa dihentikan.
Sebagian besar penerbangan internasional telah dialihkan ke kota terdekat.
Selain itu, warga pun wajib melakukan karantina mandiri di rumah. Hal itu membuat angka kasus virus corona di Beijing bisa ditekan, hanya 600 kasus.
