DrTirta Sindir Terawan: Menkes Luar Negeri pada Mundur Karena Malu, Menkes Kita Maju Terus

- Selasa, 29 September 2020 | 13:41 WIB
dr Tirta (kiri) dan Menkes RI Terawan Agus (kanan). (Instagram)
dr Tirta (kiri) dan Menkes RI Terawan Agus (kanan). (Instagram)

Dr Tirta Mandira Hudhi menyindir Menteri Kesehatan dr Terawan Agus Putranto yang menurutnya gagal sebagai menteri dalam menghadapi Pandemi COVID-19.

Apalagi, Terawan sempat mengucapkan kalimat kontroversial pada Februari lalu, yang menyatakan bahwa Corona tidak bahaya.

"Koreksilah pernyataan di bulan Februari itu," kata Tirta dalam bincang-bincang bersama Deddy Corbuzier, Senin (28/9/2020).

Tirta pun menilai Terawan sebaiknya mundur dari jabatannya, seperti langkah menteri-menteri kesehatan di berbagai belahan dunia yang gagal menjalankan tugasnya.

"Meskes-menkes di luar udah pada mundur karena malu. Menkes Belanda, Brasil, Ekuador. Menkes kita maju terus pantang mundur. Hidup Pak Terawan. Jangan di-UU ITE lho ya. Saya kan bilang maju terus," tambah Tirta.

Setelah menanggapi pernyataan Humas IDI Makassar dr Wachyudi Muchsin yang menyebut bahwa semua hasil rapid test adalah palsu, Tirta kini secara tegas menyatakan bahwa kebijakan yang dibuat pemerintah dalam menangani COVID-19 bersifat politis.

"COVID ini dipengaruhi oleh politik. Buktinya, sekolah gak boleh, ibadah gak boleh, tapi Pilkada (serentak 2020) boleh," kata Tirta saat diundang dalam acara podcast Deddy Corbuzier.

"Kalau Pilkada diundur, petahana akan semakin lama (menjabat). Calon-calon yang mau maju gak terima," lanjutnya.

Tirta sendiri sudah tak ambil pusing bila pernyataannya akan menyinggung pihak tertentu. Ia merujuk para politisi yang bisa bicara sembarangan, termasuk soal COVID-19.

"Kalau saya bodoh amat. Makanya aku jadi politisi aja. Biar bisa ngomong apa aja," katanya menyindir.

Tirta yang tergabung dalam Satgas COVID-19 dan juga Ikatan Dokter Indonesia (IDI), juga membeberkan bahwa banyak kebijakan yang dibuat pemerintah tidak efektif dalam menangani COVID-19. Salah satunya terkait perintah memakai masker di dalam rumah dan mobil, termasuk ketika menyetir sendiri.

"Masak sama bini lagi berhubungan badan diteriaki suruh pakai masker. Kalau saya pribadi sih gak mau menuruti itu. Saya punya logika sendiri," katanya.

Berdasarkan pengalamannya 7 bulan di lapangan dalam menangani COVID-19, Tirta mengaku telah menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bahwa masyarakat lebih butuh makan ketimbang masker.

"Masyarakat disuruh pakai masker, kalau tidak makan ya mati juga. Kalau gak kena tipus, kena kolera," katanya.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X