Pesawat Tak Beroperasi, Garuda Manfaatkan untuk Perawatan

- Sabtu, 23 Mei 2020 | 08:26 WIB
Pesawat Garuda Indonesia. (Instagram/@garuda.indonesia)
Pesawat Garuda Indonesia. (Instagram/@garuda.indonesia)

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memastikan tetap menjaga kualitas pesawat, dengan melakukan perawatan, selama pesawat tidak beroperasi.

Sebagaimana diketahui, sejak masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sebanyak 70% pesawat milik Garuda Indonesia tidak beroperasi dan dilakukan grounded

Garuda Indonesia kemudian memanfaatkan kondisi tersebut untuk melakukan prolog inspection pada seluruh komponen pesawat, mulai dari mesin, kabin, hingga bagian-bagian pendukung pesawat untuk tetap laik terbang atau airworthy

"Jadi pada masa Covid-19 ini kita banyak melakukan grounded pesawat, karena memang rute nya berkurang, flight juga berkurang, maka pesawatnya kita grounded. Untuk menjaga agar pesawat tetap airworthy, kita melakukan perawatan yang namanya prolog inspection. Prolog inspection memiliki beberapa tahapan, dan ini kita lakukan berdasarkan aircraft maintenance manual masing-masing pesawat," ujar Direktur Maintenance Garuda Indonesia, Rahmad Hanafi, dalam pesan singkatnya kepada Indozone, Sabtu (23/5/2020). 

Rahmad menjelaskan, beberapa hal yang dilakukan oleh maintenance dari GMF Aeroasia antara lain melakukan perawatan pada mesin pesawat. 

"Beberapa hal harus kita jaga agar pesawat tetap airworthy dalam prolog, misalnya dalam engine kita lakukan penutupan pada bagian Inletnya atau bagian belakang, exhausnya, agar tidak ada partikel yang masuk ke engine," jelasnya. 

Sementara itu, pada bagian cabin juga tetap dilakukan perawatan, termasuk disinfeksi area penumpang, untuk mencegah penularan penyakit berbahaya di pesawat. 

"Untuk cabin sendiri, ada beberapa yang kita lakukan, di antaranya melakukan pembersihan untuk menjaga kabin tetap bersih selama masa prolog," tuturnya. 

"Jadi, ketika pesawat di grounded, beberapa hari, biasanya 14 hari, kita buka lagi, agar ada udara yang mengalir kesini, airflow. Kalau misalnya pesawat itu lama di grounded, di prolog, itu maka apa yang ada di seat cushion atau seat cover, akan dicopot, kemudian seatnya dibersihkan tulang-tulangnya. Kemudian yang kita copot dimasukkan ke shop. Disana akan disimpan dan dibersihkan, agar tetap dalam kondisi yang baik," sambungnya. 

Sementara itu, jika pesawat yang di grounded akan diterbangkan lagi, prosedur-prosedur keamanan dan keselamatan penerbangan tetap dilakukan terlebih dahulu. 

"Tetapi ketika nanti pesawat akan kita persiapkan untuk terbang, maka akan dilakukan preparation untuk ready to flight. Jadi pesawat akan kita ambil dari storage, 2-3 hari sebelumnya. Kita akan mengecek mesin, cabin dan sistem, kita cek semua agar pesawat itu tetap aman dan airworthy, sehingga tidak ada masalah ketika dioperasikan," pungkasnya.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X