Kang Emil Sebut “Earth Hour” Simbol Budaya Peduli Lingkungan

- Sabtu, 27 Maret 2021 | 23:54 WIB
 Ilustrasi: Warga menyalakan lilin bertuliskan angka 60 plus saat memperingati Earth Hour 2021 di Hotel Aston Kupang, NTT, Sabtu (27/3/2021). (photo/ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)
Ilustrasi: Warga menyalakan lilin bertuliskan angka 60 plus saat memperingati Earth Hour 2021 di Hotel Aston Kupang, NTT, Sabtu (27/3/2021). (photo/ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut gerakan Earth Hour dengan cara mematikan lampu selama 60 menit sebagai simbol kebudayaan peduli lingkungan.

"Kunci kemenangan adalah konsisten. Begitu pula dengan gerakan 'Earth Hour' yang konsisten dilakukan setiap tahunnya dengan penuh semangat," ucap pria yang sering disapa Kang Emil saat Global Switch Off Earth Hour Indonesia 2021 yang dipusatkan di Bandung secara daring, Sabtu malam (27/3) dikutip dari ANTARA.

Pertama kali digelar di tahun 2007, Earth Hour kini memasuki penyelenggaraan tahun ke-15. Pada 2021, ada 190 negara yang berpartisipasi, termasuk Indonesia.

Adapun di Indonesia, sebanyak 32 kabupaten, kota, dan provinsi juga ikut berpartisipasi dengan menggelar acara secara daring maupun langsung.

Ridwan mengatakan, pelaksanaan Earth Hour tahun ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak lagi generasi muda yang peduli pada masa depan dengan bersikap bijak dalam menggunakan energi.

"Jika pada generasi yang lebih tua belum maksimal, tapi bagaimana generasi anak-anaknya bisa lebih peduli bagaimana 'fossil fuel' ini dikurangi," ujar dia.

Ridwan mengakui, di Jawa Barat, energi berbasis bahan bakar fosil masih dominan digunakan warganya.

"Penggunaan 'fossil fuel' masih berkisar 90 persen, sedangkan penggunaan energi terbarukan baru sepuluh persen," katanya.

Namun dalam waktu dekat, segera dibahas perumusan undang-undang energi terbarukan karena dalam 25 tahun mendatang Indonesia harus bisa beralih dari bahan bakar fosil ke sumber energi terbarukan.

Baca juga: Tiga Harimau Sumatera Terekam Kamera Trap di Taman Nasional Bukit Tiga Puluh

"Sumbernya bisa apa saja, bisa dari air, angin, matahari, gerak, singkong, atau tanaman lain penghasil energi, asalkan tidak terus menerus mengeruk perut bumi," kata Ridwan yang baru saja terpilih sebagai Ketua Umum Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan.

Aksi nyata peralihan konsumsi energi berbasis bahan bakar fosil itu Ridwan realisasikan dengan beralih pada mobil listrik.

"Kami gubernur pertama yang menggunakan mobil listrik sebagai kendaraan dinas, mudah-mudahan akan lebih banyak," katanya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X