Terungkap, Massa yang Geruduk Rumah Ibu Mahfud MD Sempat Mau Bakar Rumah

- Rabu, 2 Desember 2020 | 16:13 WIB
Banser jaga rumah ibu Mahfud MD. (Foto: Antara/Prasetia Fauzani)
Banser jaga rumah ibu Mahfud MD. (Foto: Antara/Prasetia Fauzani)

Kabar tentang kediaman ibunda Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang "digeruduk" ratusan massa pada Selasa (1/12/2020), menjadi perbincangan hangat dalam beberapa jam terakhir.

Bekalangan diketahui, massa yang rata-rata memakai peci dan baju putih itu sempat mengancam akan membakar rumah ibu Mahfud MD.

Merespons kejadian itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas menginstruksikan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) untuk menjaga rumah orang tua Mahfud MD untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.

Yaqut bilang, pihaknya memiliki kewajiban untuk melakukan pengamanan karena Mahfud MD adalah salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU).

"Ini sudah menjadi tugas dan tanggung jawab utama seluruh kader Banser untuk melindungi para kiai, dan juga tokoh-tokoh NU dari ancaman atau gangguan yang datang. Dengan demikian tanpa diminta pun kita pasti akan beri perlindungan," kata Yaqut, seperti diberitakan Antara.

Penjagaan Banser di rumah di daerah Bugih, Pamekasan, yang kini sehari-hari ditinggali ibunda Mahfud MD itu akan terus dilakukan hingga kondisi benar-benar dinilai aman.

Untuk pengamanan, kata pria yang akrab disapa Gus Yaqut itu, pihaknya menerjunkan anggota Banser dari wilayah Pamekasan dan sekitarnya.

"Mereka akan bertugas bergantian dan berkoordinasi dengan aparat kepolisian setempat," katanya.

Yaqut sangat prihatin atas terjadinya aksi pengepungan di rumah Mahfud, sebab selama ini rumah di Pamekasan tersebut bukan dihuni oleh Mahfud, namun oleh orang tuanya.

Ia mengatakan bahwa cara-cara menyampaikan aspirasi dengan mendatangi rumah seseorang tanpa izin juga tak bisa dibenarkan.

Lebih-Lebih, lanjut dia, aksi mereka tidak sepengetahuan aparat dan lebih sebagai aksi provokasi dan menebar ancaman.

Untuk itu, Gus Yaqut berharap agar kasus pengepungan rumah Mahfud MD ini segera diusut tuntas dan meminta kepolisian untuk tidak gentar karena jika dibiarkan cara-cara preman seperti ini akan menjadi preseden buruk dalam praktik demokrasi di Indonesia.

"Jika tidak suka atas kebijakan, misalnya, salurkanlah dengan cara yang benar. Bisa dialog atau gunakan jalur hukum. Apalagi kita ini orang beradab, jangan pakai cara jalanan seperti itu," kata Gus Yaqut.

Mahfud sendiri tak tinggal diam. Melalui cuitan di Twitter, ia mengungkapkan kekesalannya.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X