Seorang bayi laki-laki asal Perancis yang baru lahir, dinyatakan positif terinfeksi virus corona sejak dalam kandungan ibunya. Ini menjadi kasus pertama yang terjadi di Perancis.
Dilansir dari The Guardian, bayi laki-laki yang lahir pada Rabu (15/7/2020) itu, mengalami peradangan otak beberapa hari setelah lahir.
Dokter mengatakan, hal itu terjadi karena virus corona berhasil melewati plasenta atau ari-ari, yang menjadi saluran oksigen dan makanan untuk bayi.
Dalam sebuah tes, virus corona itu diketahui telah menyebar dari darah ibu ke plasenta, di mana virus itu bereplikasi dan mengakibatkan peradangan. Untungnya, keadaan bayi tersebut semakin membaik.
"Sebelumnya, alasan ini belum pernah ditunjukkan, karena dibutuhkan banyak sampel," ungkap Daniele De Luca, direktur medis pediatri dan perawatan klinis rumah sakit Antoine Beclere di Paris.
Ibu dari bayi itu sendiri dilarikan ke rumah sakit pada 24 Maret, karena mengalami demam dan batuk kering hingga akhirnya dinyatakan positif corona.
Setelah tiga hari dirawat, dokter melihat kondisi bayi dalam keadaan kurang baik sehingga dilakukan operasi caesar darurat.
Setelah bayi itu lahir, dokter melakukan tes pada darah dan paru-paru bayi itu, dan hasilnya menunjukkan adanya infeksi corona. Dokter menemukan banyak virus di plasenta bayi tersebut.
Saat dilahirkan, bayi itu dalam kondisi sehat, namun kondisinya jadi memburuk karena jadi mudah marah dan tak mau menyusui. Dia mengalami kejang otot, yang membuat kepala, leher dan punggungnya melengkung ke belakang.
Daniele mengungkapkan, awalnya tidak ada panduan klinis untuk menangani bayi tersebut. Para dokter bahkan awalnya mempertimbangkan memakai remdisivir, namun bayi itu pulih secara bertahap sehingga tak perlu diberikan pengobatan.
