Bukan Antivirus Corona, Kalung Eukaliptus Masih Berstatus Jamu Herbal

- Senin, 6 Juli 2020 | 23:45 WIB
ilustrasi antivirus corona.
ilustrasi antivirus corona.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian buka suara tentang kegunaan kalung eukaliptus sebagai antivirus corona.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementan Fadjry Djufry mengatakan, kalung eukaliptus memiliki formula yang sama dengan produk lainnya seperti minyak aromaterapi yang berbasis nanoteknologi.

Dia mengatakan bahwa produk itu tidak terdaftar sebagai antivirus corona. Melainkan sekadar jamu herbal.

Hasil temuan mereka telah dipatenkan dan diregistrasi ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Kita tidak 'overclaim', memang izin dari BPOM tidak menyebut antivirus di situ, sama seperti di 'eucalyptus roll on' ini tidak menyebut (antivirus). Izin edar ini sebagai jamu," kata Fadjry dalam konferensi pers seperti dikutip dari Antara, Senin (6/7/2020).

Fadjry mengatakan, hasil temuan khasiat kalung eukaliptus belum melewati uji praklinis maupun uji klinis. Sehingga masih dianggap sebagai jamu herbal dan tidak dapat diklaim sebagai antivirus corona. 

Meski demikian, kata Fadjry, hasil penelitian laboratorium mengungkap bahwa ekstrak eukaliptus mampu membunuh 80 hingga 100 persen virus influenza dan corona.

Fadjry menambahkan, pihaknya mengembangkan kalung eukaliptus menggunakan formulasi berbasis minyak Eucalyptus sp. Produk ini didesain dengan teknologi nano dalam bentuk serbuk dan dikemas dalam kantong berpori.

Kalung tersebut akan mengeluarkan aroma secara slow release, sehingga berfungsi sebagai aromaterapi selama jangka waktu tertentu. 

Untuk mendapatkan efek aromaterapi yang optimal, penggunaannya dilakukan dengan cara menghirup aroma melalui pori-pori kantung.

Kemasan kalung diharap akan memudahkan pengguna untuk menghirup aromaterapi setiap dua hingga tiga jam sekali selama lima sampai 15 menit. Hal ini dianggap mampu menginaktivasi virus yang berada di rongga hidung.

Fadjry mengatakan, kalung eukaliptus akan diproduksi secara massal oleh PT Eagle Indopharma.

"Untuk inhaler dan roll on, produk akan siap akhir bulan Juli, sementara kalung pada bulan Agustus," kata Fadjry.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X