Jumlah Miliarder Tiongkok Tiga Kali Lebih Besar dari AS

- Kamis, 27 Februari 2020 | 12:43 WIB
Kiri: Jack Ma (REUTERS/Marcos Brindicci). Kanan Robin Li (Pandaily)
Kiri: Jack Ma (REUTERS/Marcos Brindicci). Kanan Robin Li (Pandaily)

Di tengah kabar Tiongkok yang menjadi pusat penyebaran virus corona, terselip kabar yang cukup membanggakan, yaitu Tiongkok berhasil menciptakan miliarder baru tiga kali lebih banyak dari Amerika Serikat (AS) pada tahun lalu.

Kekayaan para miliarder ini berasal dari bisnis obat-obatan dan hiburan daring. Wilayah Greater Tiongkok, termasuk Hong Kong dan Taiwan telah mencetak sebanyak 182 miliarder baru di tahun ini per tanggal 31 Januari.

Jika ditotal, ada sebanyak 799 miliarder menurut Hurun Global Rich List 2020 yang dirilis pada Rabu (26/2/2020).

Angka ini berbanding terbalik dengan Amerika Serikat yang hanya menciptakan sebanyak 59 miliarder baru.

Merebaknya virus corona di Tiongkok, diakui membuat sistem perekonomian di negara itu mengalami penurunan.

Namun, wabah ini juga membuat saham-saham perusahaan Tiongkok yang bergerak di bidang pendidikan daring, game daring, dan vaksinasi meningkat.

-
Robin Li, salah satu miliarder Tiongkok (China Daily)

Wabah virus corona yang membuat orang-orang di Tiongkok tak bisa keluar rumah, justru menaikkan permintaan layanan daring. Inilah yang menjadi salah satu faktor kekayaan para miliarder baru, termasuk Robin Li dari Baidu, pemilik platform video daring populer iQiyi jadi menebal.

-
Jian Rensheng (forbes.com)

An Kang dari Hualan Biological Engineering dan Jiang Rensheng dari Zhifei Biological Products, yang menjadi pengusaha kesehatan dengan spesialisasi bidang vaksinasi juga merasakan peningkatan kekayaan.

"Tiongkok saat ini memiliki lebih banyak miliarder daripada AS dan India," kata Rupert Hoogewerf, pendiri dan Ketua Hurun Report.

Sementara, Amerika Serikat memiliki 629 miliarder dan India 137 miliarder.

Miliarder baru lainnya yang ikut merasakan keuntungan dari wabah virus corona ialah, heng Xianfeng pemilik perusahaan pembuat obat Yifan Xinfu Pharmaceutical dan Shen Ya pemilik pengecer diskon daring Vipshop.

Tahun lalu, hingga akhir Januari 2020, saham-saham teknologi di China melonjak 77% dan perusahaan farmasi China naik sebesar 37% mengalahkan kenaikan 16% saham dunia.

"Sebuah ledakan dalam penilaian saham teknologi dan pasar saham yang kuat di seluruh AS, India, dan China mendorong para miliarder mencapai rekor tinggi," kata akuntan Inggris.

Sementara itu, dari sudut negara AS, miliarder terkaya masih dipegang oleh pendiri Amazon.com, Jeff Bezos. Ia berhasil mempertahankan posisi teratas selama tiga tahun berturut-turut sebagai orang terkaya dengan kekayaan US$ 140 miliar.

Halaman:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

X