Kisah Pria 47 Tahun yang Organ Intimnya Membusuk Usai Digigit Ular saat Duduk di Toilet

- Rabu, 10 November 2021 | 19:09 WIB
Ilustrasi diserang ular. (Photo/Ilustrasi/Unsplash)
Ilustrasi diserang ular. (Photo/Ilustrasi/Unsplash)

Mimpi buruk tidak hanya dianggap sebagai hal yang bernilai negatif, melainkan juga sering dianggap musibah. Seperti yang dirasakan oleh seorang pria berusia 47 tahun asal Belanda yang mengalami mimpi buruk. Alat kelamin pria tersebut mengalami pembusukan setelah diserang ular kobra saat dia sedang duduk di toilet.

Kronologi Diserang Ular

-
(Photo/Ilustrasi/Unsplash)

Insiden itu berawal saat pria tersebut sedang bersafari di Afrika Selatan ketika dia akhirnya harus menjalani operasi rekonstruktif pada kelaminnya karena ular, yang sedang kedinginan di toilet, menggigitnya, menyebabkan dia menderita nekrosis skrotum.

Menurut jurnal medis Urology Case Reports, pria itu harus menunggu tiga jam sebelum dia diterbangkan dengan helikopter ke pusat perawatan terdekat sekitar 220 mil (350 km) jauhnya.

“Alat kelaminnya dan skrotumnya terlihat bengkak, berwarna ungu tua, dan nyeri saat masuk rumah sakit. Nekrosis skrotum didiagnosis, dan dia menerima beberapa dosis antiserum racun ular non-spesifik dan antibiotik spektrum luas,” katanya, dilansir dari India Times, Rabu (10/11/2021).

Nekrosis

-
Nekrosis. (Photo/Istimewa)

Nekrosis adalah istilah medis untuk kematian jaringan. Jadi pada dasarnya skrotumnya membusuk. Ini jelas merupakan keadaan darurat medis. Nekrosis berbeda dengan apoptosis. Apoptosis juga merupakan penyebab kematian sel, namun apoptosis sering memberikan efek menguntungkan bagi organisme.

Nekrosis disebabkan oleh faktor-faktor eksternal seperti infeksi, racun, atau trauma yang menyebabkan  pencernaan komponen-komponen sel menjadi tidak teratur. Sayangnya pria tersebut menerima kenyataan atas insiden yang diterimanya.

“Semuanya baik-baik saja, kecuali fakta bahwa skrotum Anda membusuk,” katanya berdasarkan pengakuan dari dokter yang memeriksa alat kelaminnya.

Dikatakan pula bahwa kulit dan jaringan di bawah alat kelamin pria itu rusak karena racun dalam racun ular kobra yang dapat menghancurkan sel dan menyebabkan peradangan.

Petugas perawatan terus memberinya anti-racun, tetanus, dan antibiotik spektrum luas untuk mengatasi bahaya segera. Racun itu juga mengandung racun, metalloproteinase (sejenis enzim) yang dapat menghancurkan sel darah merah.

Muntah dan Sensasi Terbakar

Pria itu dilaporkan mengalami muntah dan sensasi terbakar serta rasa sakit yang melonjak dari selangkangannya ke perut dan dada bagian atas. Dia juga membutuhkan hemodialisis (terapi cuci darah tubuh) karena cedera ginjal akut sebelum dia menjalani operasi rekonstruktif untuk memperbaiki penisnya.

Seminggu kemudian, setelah dokter dapat menstabilkan kerusakan yang disebabkan pada alat kelaminnya, pria itu pergi ke ruang operasi, di mana ahli bedah mengangkat kulit mati dari daerah tersebut.

Dokter bedah menutup luka di skrotumnya dan meninggalkan saluran pembuangan di sana. Ahli bedah juga mencatat lubang di batang penisnya, memotong jaringan mati dan menempatkan alat vakum pada alat kelaminnya untuk membantu menyembuhkan luka.

Pasca Operasi

Setelah sembilan hari, pria itu pulang ke Belanda, di mana ia menerima perawatan lebih lanjut di Rumah Sakit Isala Klinieken di Zwolle. Di sana, ia mengalami demam dan menerima lebih banyak antibiotik karena bakteri, Klebsiella Pneumonia dan Enterobacter cloacae, ditemukan di lukanya.

Klebsiella Pneumonia adalah bakteri gram negatif, non-motil, terkapsul, laktosa-fermentasi, anaerob fakultatif, berbentuk batang. Sementara Enterobacter Eloacae adalah bakteri berbentuk batang yang bersifat Gram-negatif, fakultatif-anaerob, signifikan secara klinis.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X