Data Kematian Dihapus, DPR: Mestinya Bukan Dihapus, Lakukan Perbaikan!

- Sabtu, 14 Agustus 2021 | 10:26 WIB
Anggota DPR Guspardi Gaus. (Instagram/@guspardi.gaus)
Anggota DPR Guspardi Gaus. (Instagram/@guspardi.gaus)

Anggota DPR RI Fraksi PAN Guspardi Gaus mengkritik langkah pemerintah yang menghilangkan atau menghapus data kematian dalam evaluasi laporan perkembangan penanggulangan Covid-19. Alasan dihilangkannya laporan angka kematian karena ada kesalahan input data dalam beberapa pekan terakhir.

Menurut Guspardi, data angka kematian akibat Covid-19 itu justru penting sebagai salah satu indikator untuk melakukan evaluasi dan melihat keberhasilan penanganan Covid-19 yang dilakukan oleh pemerintah.

"Juga mengukur seberapa optimalnya langkah pemerintah melakukan 3T (Testing, Tracing, Treatment)," kata Guspardi kepada Indozone dikutip Sabtu (14/8/2021).

Alasan pemerintah yang mengeluarkan angka kematian karena adanya masalah distorsi dalam input data. Hal ini karena ditemukan adanya input data yang merupakan akumulasi angka kematian selama beberapa minggu ke belakang. Guspardi memandang alasan yang dikemukakan pemerintah sungguh tidak tepat.

"Data kematian Covid-19 yang tidak akurat seharusnya dilakukan perbaikan dan langkah korektif, bukan justru dihapus dari indikator pelaporan penanganan Covid-19," ungkapnya.

Anggota Komisi II DPR RI ini menekankan, angka kematian Covid-19 bukan sekadar angka. Tetapi juga sebagai bentuk akuntabilitas penanganan Covid-19 kepada masyarakat. Rakyat juga berhak tahu berapa jumlah orang yang meninggal akibat virus corona. Kemudian, sambung Guspardi, menurut para ahli epidemiologi, pelaporan angka kematian akibat Covid -19  sangat vital kegunaannya.

"Karena merupakan sebuah pola yang dapat menjelaskan perbedaan dan perubahan status kesehatan, mengevaluasi strategi kesehatan, memandu perencanaan dan pembuatan kebijakan penanganan Covid-19 yang benar dan tepat sasaran," jelasnya.

BACA JUGA: Dicecar 18 Pertanyaan, Jerinx Berharap Bisa Berdamai dengan Adam Deni

Anggota Baleg DPR RI ini pun menegaskan, pemerintah mestinya melakukan evaluasi tentang ketidakakuratan angka kematian Covid-19 dan mencari alternatif pemecahan masalah manajemen data.

Misalnya mengubah durasi pelaporan dari harian menjadi mingguan atau bulanan. Sehingga pemerintah punya cukup waktu melakukan cek dan ricek dan menghindari kesalahan data  sebelum diumumkan ke publik.

"Yang penting angka kematian akibat Covid-19 ini tetap harus dapat diungkapkan oleh Pemerintah kepada masyarakat. Ada makna positif dengan tetap di umumkannya angka kematian akibat corona ini. Masyarakat tentu akan lebih berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 yang belum bisa diprediksi kapan berakhirnya," pungkas dia.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X