Heboh! Ilmuwan NASA Sebut Kehidupan Alien di Mars Menghilang

- Minggu, 25 Juli 2021 | 11:31 WIB
Lanskap Mars yang ditangkap oleh rover China Zhurong dari misi Tianwen-1, dirilis oleh CNSA  (Reuters)
Lanskap Mars yang ditangkap oleh rover China Zhurong dari misi Tianwen-1, dirilis oleh CNSA (Reuters)

 

Dalam 20 tahun terakhir, agensi antariksa AS, NASA (National Aeronautics and Space Administration) rajin kirimkan robot ke Mars, untuk mencari bukti kehidupan alien purba di planet tersebut. Namun belakangan mereka baru sadar jika bukti kehidupan alien di Mars, hilang dengan sendirinya.

Laporan terbaru NASA mendapatkan bukti jika kehidupan purba di Mars telah 'hilang'. Laporan tersebut didasari oleh sampel yang dikumpulkan robot Mars bernama Curiosity yang bertugas sejak 2012.

NASA menjelaskan, robot tersebut telah mengambil 2 sampel batu sedimen yang mengandung tanah liat dari Kawah Gale di Mars. Kedua batu tersebut hanya berjarak 400 meter, masing-masing batu berusia sekitar 3,5 miliar tahun. Tanah liat sendiri merupakan petunjuk adanya kehidupan. Lantaran tanah liat terbentuk ketika batu mineral menghilang lalu busuk setelah menyentuh air. Tanah liat dianggap sebagai bahan yang baik untuk menyimpan fosil mikroba.

Berdasarkan instrumen analisis kimia dan mineralogi bernama CheMin, ilmuwan NASA lalu membandingkan kedua sampel tersebut. Namun anehnya, walau diambil dalam kurun waktu dan tempat yang sama, keduanya mengandung mineral tanah liat berbeda.

NASA mendapati hasil bahwa salah satu sampel hanya berisi setengah dari jumlah mineral yang diinginkan. Sampel tersebut rupanya mengandung lebih banyak oksida besi, yaitu senyawa yang memberi warna merah karat pada Mars.

NASA menyebut hilangnya material tersebut diakibatkan oleh air asin. NASA menduga jika air asin yang masuk di celah dasar danau Kawah Gale bertanggung jawab atas berubahnya komposisi batuan di sana.

"Kami dulu berpikir bahwa begitu lapisan mineral tanah liat ini terbentuk di dasar danau di Kawah Gale, mereka tetap seperti itu, melestarikan momen dalam waktu yang mereka bentuk selama miliaran tahun," kataTom Bristow, peneliti di Pusat Penelitian Ames NASA di Mountain View, California.

Para ilmuwan menyebut jika mereka sangat beruntung bisa menemukan kedua batu tersebut, karena sampel tersebut dapat digunakan mineraloginya untuk mengetahui bagian mana dari batuan Mars yang akan menuntun pada kehidupan alien dan mana yang tidak.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X