Camat Tambora, Jakarta Barat, Bambang Sutarna membenarkan bahwa warganya mendapatkan beras tak layak dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Beberapa RW di Kelurahan Angke mendapatkan beras yang tidak layak konsumsi. Seorang warga bernama Weli (64) mengatakan beras bansos yang dia dapatkan dipenuhi kutu dan berwarna kuning.
Dia harus menjemur beras itu lebih dulu supaya lebih bersih.
"Sudah dibersihkan sama istri tadi pagi, sudah dipilih terus dioplos dengan beras yang bagus," kata dia, Senin (9/8/2021).
Ahmad selaku pengurus RW 03 juga mendapat laporan adanya temuan beras berkutu. Namun laporannya tidak terlalu banyak.
"Enggak terlalu banyak, adalah sekitar 20-an yang melapor," kata dia.
Saat ini, mereka masih menampung aduan warga soal temuan beras tak layak dari pemerintah pusat itu. Diharapkan, Kemensos segera mengganti beras tersebut dengan yang lebih layak.
Kami menyayangkan kepada pemerintah khususnya KEMENSOS Memberi bantuan BST berbentuk beras seperti ini..
— Aris clowor (@CloworAris) August 9, 2021
Bu Risma jangan hanya cari muka di media sosial saja..
Perhatikan itu rakyat.
Warga Rusun Tambora RT 015/11 dan sekitarnya kel.Angke Tambora jakbar pic.twitter.com/ZbbJIgnNhS
"Mudah-mudahan bisa diganti. Harapan kami seperti itu," kata Bambang.
Bambang mengaku tidak bisa ikut campur membantu warga mendapatkan ganti rugi beras lantaran hal tersebut bukan ranahnya.
"Itu bagian dari Kementerian sosial, kita tunggu info saja," kata Bambang.
Sementara itu, Perum Bulog Kanwil DKI Jakarta dan Banten dan PT Pos Indonesia mengklaim telah mengganti beras bantuan pemerintah tak layak konsumsi yang menyebar di Kelurahan Angke, Tambora, Jakarta Barat.
Kabid Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Kanwil DKI Jakarta dan Banten, Volta Aresta menyebutkan, penggantian sekaligus menarik beras tersebut telah dilakukan sejak Sabtu (7/8).
Ini beras layak tidak..
Jagan hanya koar" di medsos saja cek baik" bumentri. https://t.co/EvYWQ5a9He pic.twitter.com/ItG0gSHXjITags