Yahya Waloni Minta Maaf ke Umat Kristen, Tapi Tidak Soal Tabrak Anjing Karena Najis

- Selasa, 28 September 2021 | 22:30 WIB
Yahya Waloni (Ist)
Yahya Waloni (Ist)

Yahya Waloni memang sudah meminta maaf kepada umat Kristen karena isi ceramahnya yang dinilai menistakan agama Kristen.

Akan tetapi, Yahya tidak meminta maaf atas pengakuannya yang pernah menabrak anjing dengan sengaja karena alasan najis.

Yahya menyampaikan pengakuan itu saat berceramah di hadapan para jamaahnya dalam video yang diunggah di kanal YouTube Hadits TV pada 13 Februari 2021.

Ia mengaku menabrak anjing itu suatu hari ketika ia melintas di suatu daerah yang di sepanjang jalannya banyak terdapat lapo tuak.

"Sepanjang jalan itu lapo. Kutabrak juga satu ekor anjing.  Enggak tahu siapa yang punya. Lari, pincang kakinya. Kalau kambing saya masih rem. Tapi kulihat anjing, najis, kutembak satu kali ban depan. Talipat, ngiiik. Kalau kambing saya rem. Maksud saya ngerti? Saya lihat anjing, ya saya tabrak," kata dia, dengan nada bersemangat.

Yahya kemudian mengaku tidak berani menabarak anjing di Manado, lantaran dendanya mahal.

"Di Manado pernah kejadian. Ini fakta ini. Ditanya, berapa saya bayar? Kebetulan yang dia tabrak ini anjing baru beranak. Rupanya kalau ditabrak hitung berapa butir payudaranya. Anjing kalau dihitung bisa sampai 15 butir payudaranya. (Bayar) Rp15 juta. Satu butir satu juta. Lebih baik saya tabrak oma yang tadi saya tabrak. Ada oma yang lewat, cuma dua (payudara)," kata dia.

Seperti diketahui, Yahya meminta maaf ke umat Kristen dan mengakui bahwa dirinya telah kebablasan.

"Saya memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, wa bil khusus kepada saudara-saudaraku, sebangsa setanah air, kaum Nasrani," ujar Yahya setelah menghadiri sidang praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (27/9/2021).

Yahya berharap, kejadian tersebut membuat dirinya menjadi pribadi yang lebih baik di kemudian hari.

"Mudah-mudahan di kemudian hari, Allah SWT memberikan kepada saya hikmah untuk menjadi pribadi yang lebih baik, menjadi seorang pendakwah yang menjadi teladan, demi kesatuan dan persatuan negara Republik Indonesia, seluruh putra putri bangsa," katanya.

Yahya mengakui bahwa dirinya telah melampaui batas-batas kesopanan dan etika hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

"Ini yang saya sangat sesali setelah melihat video itu. Rasanya tidak sesuai dengan apa yang saya tekuni selama ini sebagai seorang pendakwah. Nabi (Muhammad) mengajarkan kita (umat Islam) untuk selalu mengedepankan Ahlakul Karimah (perbuatan baik)," katanya.

Dalam persidangan, Yahya mencabut permohonan praperadilan. Ia juga mencabut kuasanya untuk tim pengacara dari Ikatan Advokat Muslim Indonesia.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X