China Duga Kiriman Paket dari Kanada Bawa Omicron

- Selasa, 18 Januari 2022 | 08:44 WIB
Warga Beijing, China tes usap Covid-19. (REUTERS/Thomas Peter)
Warga Beijing, China tes usap Covid-19. (REUTERS/Thomas Peter)

Otoritas kesehatan di Beijing, China, menduga kiriman paket dokumen dari Kanada menjadi sumber penyebaran virus corona varian Omicron.

Laporan melansir Reuters, Selasa (18/1/2022), varian Omicron terdeteksi pada bagian luar, bagian dalam, dan kertas surat dokumen itu, ungkap Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (CDC) Kota Beijing kepada pers, Senin (17/1/2022).

Menurut CDC Beijing, kasus Omicron yang ditemukan pada Sabtu (15/1/2022), berawal dari kiriman paket melalui pos empat hari sebelumnya.

Paket pos tersebut dikirimkan dari Kanada pada Jumat (7/1/2022), melalui Amerika Serikat dan Hong Kong, sebelum diteruskan kepada penerimanya di Beijing.

Baca juga: Inayatullah Khan, Raja Afghanistan yang Turun Tahta Setelah Berkuasa hanya 3 Hari

Berdasarkan studi epidemiologi, pengujian sampel yang dicurigai dan pelacakan, kemungkinan kasus Omicron di Beijing lewat pos internasional tidak dapat dikesampingkan, kata Deputi Direktur CDC Beijing Pang Xinghuo.

Menurut dia, kasus Omicron di Beijing mirip dengan yang terjadi di kawasan Amerika Utara dan Singapura, pada Desember 2021.

Otoritas kesehatan Beijing mengesampingkan kemungkinan bahwa kasus tersebut berkaitan dengan kasus-kasus Omicron di beberapa kota di China lainnya.

Pasien hanya memiliki kontak dengan paket dan halaman muka dokumen surat dari luar negeri, kata CDC.

Hasil pengujian pada 22 sampel yang berkaitan dengan surat menunjukkan Omicron terdeteksi pada dua sampel permukaan luar paket, dua sampel permukaan bagian dalam paket, dan delapan sampel kertas di dalamnya.

Tes Negatif

Delapan orang yang melakukan kontak dengan surat itu telah dilacak dan hasil tes PCR mereka negatif.

Selain itu, surat internasional lain yang berasal dari jalur pengiriman yang sama dan belum dibuka, juga dinyatakan positif membawa Omicron.

Pang menyatakan bahwa risiko meluasnya wabah Covid-19 di Beijing relatif kecil, karena semua orang yang dikunjungi pasien dalam 14 hari terakhir dinyatakan negatif. Sebanyak 69 kontak dekat pasien, hasil tesnya juga negatif.

-
Warga Beijing tes usap Covid-19. (REUTERS/Carlos Garcia Rawlins)

 

Halaman:

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

X