Seorang pejabat senior Amerika Serikat akan mengunjungi Honduras pekan depan. Kedatangannya untuk memastikan pemilihan presiden di negara itu, yang jatuh pada 28 November 2021, berlangsung adil dan bebas.
Dilansir Reuters, Minggu (21/11/2021), Departemen Luar Negeri AS menyatakan asisten menteri luar negeri AS untuk urusan negara-negara di belahan dunia, Brian Nichols, yang dikirim untuk misi tersebut akan mengunjungi Tegucigalpa.
Selama kunjungannya di Honduras, Nichols akan bertemu dengan para pemimpin pemerintahan Honduras, pimpinan dewan pemilihan nasional, perwakilan masyarakat sipil, dan komunitas bisnis Honduras.
"Melalui keterlibatan ini, Asisten Sekretaris Menlu AS, Nichols akan menyampaikan dukungan AS untuk lembaga-lembaga demokrasi Honduras, dan mendorong pelaksanaan pemilu nasional yang bebas dan adil secara damai dan transparan pada 28 November," kata Departemen Luar Negeri AS, dikutip dari Reutes.
Baca juga: Pengunjuk Rasa di Austria Bentrok dengan Polisi, Tak Terima Aturan Baru Covid-19
Tak hanya Nichols, Mileydi Guilarte, Wakil Asisten Pengelola Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) untuk wilayah Amerika Latin dan Karibia, juga akan bergabung dalam kunjungan ke Honduras.
Pemilihan presiden terakhir di Honduras pada 2017 ricuh karena adanya pertikaian sengit mengenai penghitungan suara. Hal ini disebabkan hasil pemilu dianggap tidak menguntungkan kandidat petahana Juan Orlando Hernandez. Namun saat penghitungan ulang, hasil suara mendukung kemenangan Hernandez.
Tahun ini, presiden Juan Orlando Hernandez tidak mencalonkan diri dalam pemilihan yang akan berlangsung minggu depan.
