Kematian tragis seekor paus pembunuh yang terdampar di sebuah pulau Inggris telah dianggap sebagai kesalahan dari aktivitas manusia. Hal itu karena ditemukan tubuhnya terluka dengan bekas tali berdarah.
Anna-Lisa Jenaer menemukan orca muda di Papa Westray, salah satu Kepulauan Orkney di Skotlandia, sambil berjalan mengelilingi cagar alam. Paus itu tampak terjerat tali sehingga menyebabkan luka parah dengan darah yang terlihat jelas saat ditemukan.
“Itu tampak segar. Darah masih keluar dari tubuhnya. Sepertinya itu terluka daripada hanya mati secara alami," katanya.
“Ini adalah pertama kalinya saya melihat orca, dan sangat sedih sebagai penampakan pertama, tetapi pada saat yang sama sangat menakjubkan untuk melihat dari dekat dan dapat mengaguminya. Itu luar biasa,” ungkapnya.
Baca juga: Detik-detik Mencekam Pengemudi Lamborghini Akibatkan Kecelakaan Beruntun
Investigasi dari Scottish Marine Animal Strandings Scheme (SMASS) menemukan bahwa ada alat tangkap yang digunakan terhadap paus tersebut.
"Paru-paru menunjukkan aspirasi air yang, dalam kombinasi dengan tanda tali antemortem yang berbeda di sekitar tailstock, sangat menyarankan belitan sebagai penyebab kematian," kata seorang juru bicara.
"Itu adalah hewan yang cukup sehat dalam kondisi tubuh yang baik yang baru-baru ini diberi makan. Tidak ada sampah laut atau sisa ikan di perutnya tapi cukup banyak anjing laut,” katanya.
