Ratusan Mahasiswa UNS Gelar Aksi Menuntut Pembubaran Ormawa Menwa

- Senin, 1 November 2021 | 21:32 WIB
Aksi ratusan mahasiswa UNS menuntut pembubaran Menwa UNS, di Solo, Senin (1/11/2021).  (photo/ANTARA/Aris Wasita)
Aksi ratusan mahasiswa UNS menuntut pembubaran Menwa UNS, di Solo, Senin (1/11/2021). (photo/ANTARA/Aris Wasita)

Ratusan mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menuntut pembubaran Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) Korps Mahasiswa Siaga Batalion 905 Jagal Abilawa Resimen Mahasiswa (Menwa) UNS, menyusul kasus meninggalnya salah satu mahasiswa saat mengikuti diklatsar.

"Kami minta Menwa dibubarkan saja, yang pertama sudah tidak relevan dengan dunia akademik, kemudian kami melihat sudah terbukti mereka melanggar banyak hal, salah satunya Peraturan Rektor Nomor 26/Tahun 2020 tentang Organisasi Kemahasiswaan UNS," kata Presiden BEM UNS Zakky Musthofa di sela aksi mahasiswa, di Solo, Senin (1/11) dikutip dari ANTARA.

Ia mengatakan salah satu aturan yang dilanggar oleh Ormawa Menwa UNS adalah terkait jam kegiatan yang melebihi batas.

"(Sesuai Peraturan Rektor) jam kegiatan sampai jam 9 malam, mereka melebihi itu. Bahkan jam 11 malam mereka masih berkegiatan," katanya.

-
Ratusan mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menuntut pembubaran Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) Korps Mahasiswa Siaga Batalion 905 Jagal

Baca juga: Momen Saat Iko Uwais Bertemu dengan Jason Statham dan Bersenda Gurau

Tuntutan lain, mahasiswa meminta ketegasan dan transparansi kampus dalam menghadirkan keadilan dalam kasus menwa ini. Selain itu, pihaknya meminta agar kampus bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

"Kedua pihak (kampus dan menwa) ini punya tanggung jawab atas kematian Gilang, kampus secara birokrasi menghadirkan izin yang ternyata kasus ini tidak hanya di tahun ini, artinya ada pembiaran dari kampus dari tahun ke tahun," katanya.

Sementara itu,  para mahasiswa tidak akan berhenti untuk ikut mengusut kasus kematian Gilang Endi. Mahasiswa UNS juga meminta agar kampus juga transparan terhadap kasus-kasus sebelumnya.

Saat menerima aksi mahasiswa, Wakil Rektor UNS Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Ahmad Yunus mengatakan pihak universitas tidak menoleransi jenis kekerasan apa pun di dalam kampus baik yang melibatkan mahasiswa maupun pegawai.

"Kami juga menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan dan penyidikan kepada kepolisian. (Sampai saat ini) UNS belum menerima hasil autopsi dari kepolisian," katanya pula.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X