Megawati Nulis Karya Ilmiah tentang Diri Sendiri, Diberi Gelar 'Profesor Kehormatan' Unhan

- Kamis, 10 Juni 2021 | 10:25 WIB
Megawati diberi gelar 'Profesor Kehormatan' oleh Unhan. (ist)
Megawati diberi gelar 'Profesor Kehormatan' oleh Unhan. (ist)

Megawati Soekarnoputri menjadi sorotan publik setelah diberi gelar Profesor Kehormatan (guru besar tidak tetap) Ilmu Pertahanan Bidang Kepemimpinan Strategik oleh Universitas Pertahanan (Unhan) RI. Penetapan gelar tersebut akan dilakukan esok, Jumat (11/6/2021), di Kampus Bela Negara pada pukul 13.30 WIB.

Gelar ini akan menjadi gelar kehormatan akademis yang ke-10 yang dimiliki oleh Megawati. Sebelumnya, ia sudah 9 kali mendapat gelar kehormatan akademik, baik dari universitas di dalam negeri maupun di luar negeri.

Yang membedakan, kali ini Megawati diberi gelar Profesor Kehormatan, yang secara prinsip berbeda dari gelar 'Doktor Kehormatan' atau honoris causa.

Menurut pemangat politik Rocky Gerung, gelar 'Profesor Kehormatan' mengharuskan seseorang untuk mengajar secara tetap di universitas yang memberinya gelar tersebut.

"Jadi, disebut 'Kehormatan', karena dia diminta mengajar sesuatu pada status guru besar. Jadi dia harus melampaui tahapan seperti guru besar biasa. Lain kalau doktor kehormatan, itu semacam penghargaan. Dalam kasus Ibu Mega pasti diminta untuk jadi dosen tetap di Unhan, begitu logikanya. Kalau gak jadi dosen tetap di Unhan, berarti kehormatannya aja yang dipamerkan," ujar Rocky melalui kanal YouTube-nya, seperti disimak Indozone pada Kamis (10/6/2021). 

Yang menjadi sorotan publik, adalah jurnal akademik yang menjadi dasar pertimbangan pemberian gelar profesor kehormatan tersebut. 

-
Abstrak karya ilmiah Megawati.

Dalam jurnal akademik berjudul 'Kepemimpinan Presiden Megawati Pada Era Krisis Multidimensi, 2001-2004' itu, Megawati dinilai memuji dirinya sendiri saat menjadi Presiden RI.

"Agak aneh seseorang mengucapkan (menulis) otobiografinya sendiri. Biasanya itu ditulis orang. Atau dia menulis buku sebagai refleksi, bukan sebagai pidato (karya ilmiah)," kata Rocky.

Rocky bilang, karya ilmiah Megawati tersebut akan membuat bingung Rektor Unhan saat akan memaparkan sinopsisnya saat pengukuhan gelar kehormatan tersebut.

"Nantinya rektornya akan bikin sinopsis, bahwa yang akan diperlihatkan oleh Bu Mega adalah dirinya sendiri. Kan repot. Lain kalau Bu Mega menerangkan keadaan strategi," kata Rocky menambahkan.

Dalam abstraknya, Megawati menulis, "Penelitian ini bertujuan untuk memberi pemahaman tentang hubungan antara krisis multidimensi dan kepemimpinan presiden pada kurun waktu tahun 2001 hingga 2004."

Megawati menggunakan pendekatan studi kasus untuk menggali tacit knowledge dari pengambil keputusan tertinggi kala itu. Megawati menggunakan kerangka teori Byman dan Pollack (2001) sebagai pisau analisis dengan metode penelitian kualitatif. 

-
Abstrak jurnal akademik Megawati.

Masih dalam abstraknya, Megawati menuliskan bahwa hasil temuan penelitian yang diperoleh antara lain di bawah kepemimpinannya, Indonesia berhasil mengatasi sebagian besar krisis multidimensi.

"Keberhasilan tersebut menjadi landasan yang kokoh bagi presiden selanjutnya untuk melanjutkan program pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat di Indonesia," tulisnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X