Setelah Kritik Presiden, Wapres, dan Puan, Akun Instagram BEM KM Unnes Hilang

- Kamis, 8 Juli 2021 | 09:54 WIB
Kritikan BEM UNNES untuk Presiden, Wapres, dan Puan (Instagram bem unnes)
Kritikan BEM UNNES untuk Presiden, Wapres, dan Puan (Instagram bem unnes)

Setelah melakukan kritik terhadap Wakil Presiden Ma'ruf Amin dengan menyebut sebagai 'The King of Silent', Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan sebutan 'The King of Lip Service' dan Ketua DPR Puan Maharani yang disebut 'The Queen of Ghosting' akun Instagram resmi Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (BEM KM Unnes) menghilang.

Presiden Mahasiswa BEM KM UNNES, Wahyu Suryono Pratama menjelaskan, awalnya kemarin Rabu (7/7/2021) sekitar pukul 16.00 WIB, akun instagram official BEM KM UNNES dinonaktifkan dan seluruh unggahan di akun instagram tersebut menghilang.

"Selain itu, akun instagram official BEM KM UNNES juga diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Akun instagram tersebut dinonaktifkan dan seluruh postingan di Instagram tersebut terhapus," kata Wahyu dalam keterangannya dikutip Kamis (8/7/2021).

Baca Juga: Terungkap! Ketua BEM UI Terinspirasi Keberanian Veronica Koman: Thank You, Kak Vero

Wahyu menyatakan dirinya sangat prihatin atas kondisi yang ada sekarang ini. Pasalnya, menurut dia adanya tindakan tersebut menunjukkan lemahnya demokrasi di Indonesia lantaran tidak dijaminnya kebebasan berekspresi.

"Kami sangat prihatin dengan kondisi ini, kejadian ini wujud nyata dari melemahnya demokrasi di Indonesia termasuk demokrasi digital," tuturnya.

"Kejadian ini seolah sudah menjadi tradisi ketika orang atau lembaga melakukan kritik berbalas dengan serangan balik secara digital. Seharusnya, ada jaminan terhadap kebebasan berekspresi baik di ruang nyata maupun maya," imbuh dia.

Lebih lanjut atas unggahan di Instagram tersebut, dia mendapatkan tekanan dari rektorat kampus Unnes. Oleh sebab itu BM KM Unnes menganggap respons pimpinan menangapi unggahan kritikan terhadap Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Ketua DPR Puan maharani adalah reaksi yang berlebihan dan diluar akal sehat.

"Kritikan yang diunggah BEM KM UNNES sudah berbasis dengan data dan dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya. BEM KM UNNES menegaskan bahwa apa yang BEM lakukan adalah bagian dari kebebeasan berekspresi dan kebebasan akademik yang dilindungi oleh konstitusi dan Undang-Undang. Bahkan , kritikan itu bersifat sangat wajar dalam tradisi negara demokrasi," tandasnya.

Diketahui sebelumnya, BEM Unnes juga memberikan gelar negatif yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo sebagai The King of Lip Service, dan Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai The Queen of Ghosting.

Dalam pernyataan tertulisnya, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Humas Unnes Muhammad Burhanudin mengatakan pemberian julukan yang tidak relevan terhadap Presiden, Wapres, dan Ketua DPR tersebut bersifat internal di BEM Keluarga Mahasiswa Unnes.

"Pernyataan yang disampaikan tersebut merupakan pernyataan internal BEM KM Unnes dan tidak mewakili pernyataan resmi Unnes," kata Burhanudin dalam keterangannya.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X