Menengok Tradisi Hari Raya Unik Keturunan Jawa di Suriname

- Selasa, 28 Mei 2019 | 13:02 WIB
Dok. KBRI Paramaribo
Dok. KBRI Paramaribo

Seperti diketahui, 15% penduduk Suriname adalah keturunan Jawa yang berasal dari Indonesia dan mayoritas dari mereka merupakan penganut agama Islam. Jadi tidak heran, kalau perayaan Hari Raya Idul Fitri cukup meriah dirayakan oleh warga keturunan Jawa di sana.

Saat memasuki bulan Ramadan dan perayaan Lebaran, tradisi khas Jawa pun masih dilakukan hingga kini. Misalnya penetapan hari Lebaran, mereka menentukannya dengan hitungan Primbon Jawa yang sudah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu.

Bahkan di Suriname sendiri sama seperti Indonesia, Hari Raya Idul Fitri ditetapkan sebagai hari libur Nasional. Jadi saat di hari Lebaran, masyarakat seperti biasanya akan melaksanakan ibadah salat Ied di lapangan pusat kota. Setelah salat, kemudian dilanjutkan dengan saling bersilaturahmi dan bersalam-salaman, seperti tradisi yang dilakukan umat Muslim di seluruh Dunia.

Setelah bersalam-salaman, mereka kemudian akan menyantap sajian Lebaran khas Jawa, yaitu Bodo Kupat. Sajian Bodo Kupat di Suriname pun sama seperti di Jawa sendiri, yaitu ada ketupat, lontong opor, dan soto. Selain Bodo Kupat, ada pula jajanan khas Jawa seperti gethuk, jadah, waji, krupuk, dan peyek.

Selain makan Bodo Kupat bersama di Hari Raya, mereka juga turut menyajikan atraksi Jaran Kepang, membunyikan petasan dan kembang api.

Tradisi Bodo Kupat atau di Jawa bernama Kupatan merupakan tradisi hal yang biasa dilakukan masyarakat Jawa di Indonesia, namun bagi masyarakat Jawa di Suriname itu tentu adalah hal yang unik.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X