Komisi Pemilihan Umum Daerah Medan sedang melakukan penyusunan anggaran Pilkada Medan tahun 2020. Anggaran Pilkada tersebut mencapai sekitar Rp 90 miliar. Jumlah itu naik dari Pemilihan Wali Kota Medan saat 2015 lalu.
"Pilkada Medan tahapan penyusunan, terakhir usulannya Rp90 miliar gitu. Dalam proses negosiasi atau penyesuaian dengan Bappeda Medan," sebut Komisioner KPUD Medan, Rinaldi Khairi.
Rinaldi mengaku memang terjadi kenaikan anggaran signifikan antara tahun 2015 dengan tahun ini.
Seperti yang diketahui, saat tahun 2015, anggaran Pilkada hanya Rp 56,5 miliar. Rinaldi mengatakan, bertambahnya anggaran untuk mengantisipasi terjadinya Pilkada ulang di Kota Medan.
"Itu antisipasi kalau-kalau ada gugatan putusan MK (Mahkamah Konstitusi) pemilu ulang. Bila itu terjadi, kita belum siap anggarannya. Itu bisa terjadi seperti Tebing Tinggi tertunda Pilkada ulangnya 1 tahun lebih, karena tidak dianggarkan," sebut Rinaldi.
Selain itu, kenaikan anggaran ini juga disebabkan dengan perhitungan inflasi dari Pilwakot tahun 2015 ke tahun 2020, mendatang.
Lebih lanjut, Rinaldi mengatakan bahwa biaya honor Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Ketua Panitia Pemungutan Suara (KPPS) dan anggora PPS juga mengalami kenaikan.
"Kenaikan-kenaikan hanya naik Rp100-300 ribu. Tapi, jumlah TPS banyak jadinya mengalami kenaikan signifikan," kata Rinaldi.
