Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, membandingkan tata wilayah DKI Jakarta dengan kota-kota besar di China, misalnya Shanghai, ketika memberikan sambutan dalam Munas Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (26/11).
Dalam acara itu, turut hadir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hingga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Prabowo. Tito kemudian membandingkan kondisi Shanghai serta Jakarta pada 1998 dan saat ini.
Menurut Tito, Jakarta lebih modern soal tata kotanya dibandingkan Beijing dan Shanghai pada 1998. Namun, mantan Kapolri itu menganggap situasinya telah berbalik.
Ketika mengunjungi Beijing pada 1998, Tito melihat penduduk China masih menggunakan sepeda sebagai transportasi utama. Banyak kampung kumuh dan sungai kotor sejauh mata memandang.
Akan tetapi, Tito mengklaim China sudah jauh meninggalkan Jakarta karena banyak kendaraan mewah dan transportasi umum yang bagus mengaspal di jalan-jalan. Sungai-sungainya pun jarang yang tercemar.
"Sekarang kebalik. Pak Anies, saya yakin Pak Anies sering ke China. Kalau kita lihat, Jakarta kayak kampung dibanding Shanghai," kata Tito.
Selain itu, Tito juga menyoroti stabilitas Ibu Kota akibat demonstrasi yang berlarut menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden. Walau demikian, Mendagri memuji respons kepolisian dan Anies bersama Pemprov DKI karena bisa mengatasi persoalan tersebut.
"Mas Anies diminta untuk bagaimana demo di Bawaslu, demo di DPR tiga hari. Itu saja sudah setengah mati kita. Sudah kita (polisi) selesai, Mas Anies bersih-bersihin itu, pagi-pagi sudah clear. Terima kasih Mas Anies dan Pasukan Oranye-nya," ujar Tito.
