Data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) konsumsi semen dalam negeri, hingga Oktober 2019 masih mengalami pelemahan sebesar 1,5 persen, dibandingkan periode yang sama tahun 2018.
Total penjualan semen domestik sampai dengan Oktober 2019 tercatat sebesar 56,10 juta ton atau mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebesar 56,97 juta ton.
Seiring dengan pelemahan pasar semen domestik, volume penjualan domestik PT Semen Indonesia, di luar PT Solusi Bangun Indoensia Tbk (SBI), hingga Oktober 2019 mengalami penurunan sebesar 4,1 persen menjadi 21,54 juta ton dibanding periode yang sama tahun 2018 sebesar 22,46 juta ton. Sedangkan penjualan domestik SBI juga mengalami penurunan sebesar 2,2 persen menjadi 8,47 juta ton.
Masih lemahnya, pasar dalam negeri ini, membuat BUMN PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (Perseroan), mengoptimalkan pasar regional ditengah ketatnya persaingan pasar semen domestik.
Paling tidak, pada periode Januari hingga Oktober 2019, perseroan berhasil mencatatkan volume penjualan ekspor sebesar 3,38 juta ton dari fasilitas produksinya di Indonesia.
Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Semen Indonesia Sigit Wahono mengatakan, perusahaan tengah merampungkan integrasi seluruh fasilitas produksi dan distribusi pasca akuisi
Saat ini, perseroan sedang fokus menggarap pasar Asia Selatan dan Asia Tenggara, seperti Bangladesh, India, Sri Lanka, Maladewa, Filipina, dan Timor Leste.
Pada tahun 2019 ini, lajut ia, pihaknhya berhasil memperluas jaringan ekspor di kawasan Asia Timur, salah satunya China yang sedang mengalami kekurangan produksi semen.
"Saat ini, Perseroan telah mengoptimalkan seluruh fasilitas distribusi baik utilisasi maupun kapasitasnya untuk mendukung pengiriman produk ke kawasan regional," katanya dalam keteranganya, Senin (2/12).
Semakin melebarkan sayap, kata Sigit, pihaknya aktif mengikuti berbagai forum pameran dan misi dagang untuk memperkuat jaringan ekspor di negara-negara tujuan dan menjajaki pasar baru di kawasan regional melalui PT Semen Indonesia Internasional.
