Nama Agnez Mo belakangan menjadi perbincangan publik, khususnya masyarakat Indonesia. Komentarnya dalam sebuah wawancara mematik kontroversi.
Dalam wawancara dengan Kevin Kenney pada media platform Build Series New York, yang tayang di YouTube, Jumat (22/11), Agnez Mo mengaku tak punya darah Indonesia.
Hal tersebut memancing reaksi keras dari warganet. Mereka ramai-ramai mengkritik wanita kelahiran Jakarta 1 Juli 1986 tersebut.
Kritikan itu dijawab Agnez Mo dengan unggahan potongan video wawancaranya dengan Kevin. Dalam potongan video tersebut, wanita berusia 33 tahun itu mengaku ingin lebih memperkenalkan budaya Indonesia.
Dia pun berharap bisa lebih memperkenalkan budaya negaranya itu kepada dunia.
"Kenapa Anda tak memotong dan mengedit bagian ini. Malu kepada orang yang hanya ingin menyebarkan kebencian dengan memutarbalikkan kata-kata dan niat saya," tulis Agnez Mo dalam caption di unggahan tersebut.
"Semua yang saya katakan adalah hal baik, bahkan ketika saya mengatakan minoritas, saya membagikan keberagaman yang menakjubkan yang saya pelajari di negara saya," lanjutnya.
Agnez Mo mengaku selalu membagikan hal tersebut dalam semua wawancaranya, baik dengan media nasional maupun internasional.
Dia kembali menegaskan akan selalu berdiri untuk negaranya, yaitu Indonesia.
"Saya tak bisa memilih darah atau DNA saya, tapi saya selalu berdiri untuk negara saya, selalu memiliki itu, dan tak ada yang bisa mengambil itu dari saya," ujarnya.
Pelantun lagu 'Cinta Mati' dan 'Overdose' tersebut kemudian memberikan petuah kepada warganet. Dia meminta semua orang untuk belajar menonton sesuatu secara keseluruhan ketimbang mengeluarkan hal yang di luar konteks.
