Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, meminta semua pihak menyerahkan segala keputusan kepada Presiden terpilih Joko Widodo, soal pemilihan menteri untuk kabinet selanjutnya.
Jokowi dianggap lebih paham dalam memilih menteri untuk menjalani roda pemerintahan lima tahun ke depan. Presiden pun tidak perlu diintervensi agar sistem yang bakal diadopsi bisa maksimal.
"Ya soal bidangnya kembali ke Pak Jokowi. Sepenuhnya kita serahkan ke Pak Jokowi, biarlah Pak Jokowi mandiri kan. Ini kan periode kedua, jadi Pak Jokowi tak usah lagi dalam tanda kutip kita ajar-ajari," Jansen kepada wartawan.
Jansen menegaskan Demokrat tidak menyodorkan satupun nama kepada Jokowi untuk posisi menteri. Alasannya, Presiden sudah kenal kapasitas kader-kader partai berlambang Merci tersebut.
"Kami yakin Pak Jokowi kenal partai Demokrat, termasuk kader-kadernya. Kalau menurut Pak Jokowi ada yang cakap, memenuhi kriteria membantu beliau lima tahun ke depan, ya tentu partai Demokrat siap mengirimkan kader yang bersangkutan," ujar Jansen.
Jokowi pun dianggap punya hubungan harmonis dengan Demokrat. Salah satu tandanya adalah ketika mantan Wali Kota Solo itu menghadiri sejumlah agenda Demokrat.
"Pak Jokowi juga beberapa kali menghadiri kegiatan partai Demokrat. Waktu Kongres di Surabaya hadir. Waktu kami melakukan rapat kerja nasional di Sentul, hadir juga," ujar Jansen.
Pembagian jatah kursi menteri Jokowi ramai diperbincangkan setelah sikap yang diperlihatkan kader Gerindra, Arief Poyuono. Dia mengatakan pihaknya meminta tiga jatah menteri di kabinet mendatang.
Akan tetapi, kabar itu langsung dibantah Juru Bicara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.
