Hasil Survei 44 Persen Warga Australia Tidak Percaya Medsos

- Senin, 29 Juli 2019 | 17:16 WIB
Ilustrasi media sosial/Pixabay
Ilustrasi media sosial/Pixabay

Perusahaan riset Roy Morgan mengeluarkan survei terkait kepercayaan masyarakat Australia terhadap media sosial (Medsos).

Survei yang dilakukan pada April 2019 dengan melibatkan 1.200 responden ini menghasilkan bahwa Medsos mendapat nilai kepercayaan terburuk dibanding media konvensional seperti radio, majalah dan televisi.

CEO Roy Morgan, Michele Levine menjelaskan sebanyak 44 persen warga Australia tak mempercayai Medsos, dan masih lebih mengandalkan informasi yang disajikan media konvensional. 

Menurutnya minimnya kepercayaan publik terhadap Medsos lantaran maraknya hoaks atau manipulasi kebenaran. Hal ini didasari bahwa siapapun bisa membuat klaim tanpa bukti dan menyebarkannnya sebagai berita.

"Ketidakpercayaan mereka terhadap Medsos didorong oleh lemahnya standar jurnalistik, hoaks, kebenaran yang dimanipulasi, masalah privasi, bias dan agenda tersembunyi," kata Levine seperti diberitakan ABC.net.au, Senin (29/7/2019).

Dalam survei tersebut juga menjelaskan media konvensional yang paling dipercaya publik Australia yaitu lembaga penyiaran publik jaringan televisi Australian Broadcasting Corporation (ABC), disusul jaringan radio Special Broadcasting Service (SBS). ABC mendapat tingkat ketidakpercayaan dari warga Australia sebanyak tujuh persen.

Perusahaan riset Roy Morgan juga pernah melakukan survei serupa pada tahun lalu. Hasilnya Facebook sebagai Medsos yang paling tidak dipercayai. 

Namun pada survei tahun terjadi peningkatan kepercayaan warga Australia terhadap informasi yang disuguhkan di Facebook. Tingkat ketidakpercayaan warga Australia terhadap Facebook kini tercatat hanya 33 persen.

Kasus di Indonesia

Tingkat kepercayaan masyarakat di Indonesia terhadap Medsos juga menjadi sorotan. 

Studi yang dilakukan Centre for International Governance Innovation (CIGI) pada periode 21 Desember 2018 hingga 4 Januari 2019, masyarakat Indonesia mendapat posisi ketiga yakni 41 persen setelah Mesir 49 persen dan Meksiko 43 persen untuk menelusuri apakah berita yang disajikan di Medsos berita bohong atau tidak dari media konvensional.

Survei yang dilakukan CIGI terhadap 25.229 pengguna internet dari 25 negara itu juga mengungkapkan sebanyak 84 persen responden di Indonesia menyebut pernah menemukan kabar bohong di Facebook.

Dalam dua tahun terakhir fenomena kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap media konvensional dibanding Medsos perlahan meningkat.

Pada 2017 tingkat kepercayaan masyarkat terhadap media konvensional menunjukkan angka 58 persen, sementara kepercayaan terhadap Medsos hanya 42 persen. 

Pada 2018 angka kepercayaan terhadap media konvensional meningkat menjadi 63 persen. Sebaliknya, tingkat kepercayaan terhadap Medsos semakin menurun, yakni menunjukkan angka 40 persen 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X