Sosialisasi perluasan sistem ganjil genap yang dimulai pada 12 Agustus 2019 berdampak positif untuk Transjakarta. Direktur Operasional PT Transjakarta Prasetia Budi mengakui adanya lonjakan penumpang sejak sosialisasi dilakukan.
Bahkan, PT Transjakarta pernah mengangkut 851.902 penumpang dalam sehari. "Ini rekor tertinggi sejak Transjakarta mulai beroperasi," kata Prasetia di Jakarta, Rabu (28/8).
Untuk diketahui, realisasi rata-rata pengguna Transjakarta sebelum sosialisasi ganjil genap menyentuh angka tertinggi sebanyak 773.816 penumpang per hari. Artinya, ada peningkatan drastis dalam jumlah penumpang.
Prasetia tak menampik lonjakan ini akibat sosialisasi perluasan sistem ganjil genap. Dia menilai, publik sudah mulai beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum.
Hal ini, lanjut Prasetia, membuat Transjakarta menyiapkan langkah antisipasi jika lonjakan penumpang terus terjadi. Satu di antaranya adalah menambah jumlah armada.
Namun, PT Transjakarta masih akan memantau situasi di lapangan. Prasetia mengatakan Transjakarta berpendoman pada data Dishub DKI terkait wilayah-wilayah yang harus ditambah armada bus.
"Kami harus tunggu hingga 9 September mendatang," ucapnya.
Perluasan Sistem Ganjil Genap
Seperti diketahui, sosialisasi perluasan ganjil genap akan berakhir pada 6 September 2019. Penerapan sanksi bagi pelanggaran sistem ini akan dimulai pada tanggal 9 September 2019.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam hal ini Dinas Perhubungan, sudah mengumumkan ada 25 ruas jalan di ibu kota yang bakal menerapkan sistem ganjil genap. Sistem ini akan diberlakukan pada Senin hingga Jumat mulai pukul 06.00-10.00 WIB dan 16.00-21.00 WIB, kecuali hari libur nasional.
