Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan, Gunung Merapi belum menunjukkan penurunan aktivitas vulkanik dalam 12 jam terakhir.
Kepala BPPTKG mengatakan, pada pengamatan yang dilakukan tanggal 27 Februari hingga 28 Februari pukul 06.00 WIB, Gunung Merapi mengeluarkan satu kali awan panas. Kemudian selama 12 jam terjadi 39 kali luncuran guguran lava pijar.
"Pada periode pengamatan tanggal 27 Februari 2021 teramati 1 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 1.000 meter ke arah barat daya. Kemudian dari kemarin pukul 18.00 hingga 06.00 WIB pagi ini ada 39 kali luncuran lava pijar dengan jarak maksimal 1.000 meter," kata Hanik dalam keterangannya, Minggu (28/2/2021).
Selain itu, BPPTKG juga mencatat adanya aktivitas kegempaan Gunung Merapi selama 12 jam. Disebutkan terjadi gempa guguran sebanyak 70 kali, 7 kali gempa hembusan, dan 1 kali gempa fase banyak.
Hanik menambahkan, secara umum kegempaan internal di Gunung Merapi pada periode pengamatan tanggal 19-25 Februari tak ada peningkatan yang signifikan.
"Saat ini aktivitas Gunung Merapi tidak ada perubahan yang signifikan. Secara umum kegempaan internal pada minggu ini lebih rendah dibandingkan minggu lalu, sedangkan gempa di permukaan seperti gempa guguran meningkat dan munculnya awan panas guguran," paparnya.
