Jadi Saksi Kunci Sriwijaya Air Jatuh, Nelayan ini Ngaku Masih Terguncang & Tak Enak Makan

- Senin, 11 Januari 2021 | 11:53 WIB
Prajurit TNI AL melakukan pencarian pesawat Sriwijaya Air. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
Prajurit TNI AL melakukan pencarian pesawat Sriwijaya Air. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Seorang nelayan rajungan di sekitar perairan Pulau Lancang-Pulau Laki, Kepulauan Seribu, bernama Hendrik Mulyadi menjadi saksi kunci jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak pada Sabtu 9 januari 2021.

Seperti dilansir Antara, Hendrik menceritakan bahwa dirinya saat kejadian nahas itu sedang berada di lokasi yang diduga kuat menjadi lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 itu bersama dua rekannya yang merupakan ABK di kapal pencari rajungannya.

"Saat itu hujan cukup besar (kemungkinan berkabut), dan kami bertiga di tengah laut sedang konsentrasi mengambil bubu (alat penangkap rajungan), tiba-tiba ada seperti kilat ke arah air disusul dentuman keras, puing berterbangan sama air (ombaknya) tinggi sekali, untung kapal saya enggak apa-apa," kata pria 30 tahun itu dalam perbincangannya.

Usai rangkaian kejadian yang berlangsung di bawah dua menit tersebut, Hendrik mengaku dirinya dan dua rekannya tidak bisa melakukan apa-apa selain bertanya-tanya ada apa gerangan yang terjadi dan sempat mengira itu adalah bom yang jatuh dan meledak.

Tapi anehnya, Hendrik mengaku sesaat sebelum kejadian tidak terdengar suara mesin pesawat sebelum dentuman keras, serta tidak terlihat kobaran api membubung sesaat setelah dentuman keras.

"Suara mesin enggak ada. Terus saat kejadian enggak kelihatan ada api, hanya asap putih, puing-puing yang berterbangan, air yang berombak besar, dan ada aroma seperti bahan bakar," katanya.

Meski tidak mengalami cedera dan kapalnya tidak mengalami kerusakan, Hendrik mengaku masih terguncang, hingga tidak enak makan dan tidur sampai tak sanggup bekerja mencari rajungan seperti sedia kala.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X