Mengenal Lebih Dekat Nur Luthfia Otak Pelaku Pembunuhan Bos Pelayaran yang Ditembak Mati

- Selasa, 25 Agustus 2020 | 13:24 WIB
Nur Luthfiah otak pelaku penembakan Sugianto bos pelayaran. (Istimewa)
Nur Luthfiah otak pelaku penembakan Sugianto bos pelayaran. (Istimewa)

Tidak ada yang mengira Nur Luthfiah (34) yang bekerja di bagian admin dan keuangan di perusahaan milik bosnya jadi tersangka, bahkan dialah otak pelaku yang mengatur penembakan di Kelapa Gading.

Pelaku bisa begitu tega menghabisi Sugianto (51) bos perusahaan pelayaran, tempatnya bekerja.

"Tersangka atas nama NL ini perempuan, ini merupakan karyawan swasta PT Dwiputra Tirta Jaya, ini PT milik korban. Yang bersangkutan kerja tahun 2012, dia admin keuangan," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (24/8/2020).

Lalu siapa sosok Nur Luthfiah hingga tega membunuh bosnya, apa motif yang melatarbelakangi membuatnya memiliki dendam kesumat terhadap orang yang memberikan pekerjaan pada dirinya selama bertahun-tahun?

Nana Sudjana membeberkan sejumlah motif yang menyulut Nur Luthfiah melakukan pembunuhan keji tersebut.

-
Barang bukti pelaku penembakan. (Istimewa)

 

Yang pertama, penembakan tersebut atas dasar sakit hati akibat pelaku sering dimarahi. Nur Luthfiah juga sering mendapat ancaman dan pelecehan seksual di tempat kerja.

"Ada beberapa pernyataan dari korban yang dianggap melecehkan selama ini. Sering diajak untuk bersetubuh," ujarnya.

Selanjutnya, Nur Luthfiah sebagai karyawan administrasi keuangan sering merasa ketakutan, akibat penggelapan uang pajak perusahaan.

-
Pelaku Rosidi. (Ist)

 

"Pajak-pajak ini tidak semua disetor ke kantor pajak, ada indikasi menggelapkan uang tersebut. Ada beberapa kali teguran dari kantor pajak Jakarta Utara ke perusahaan tersebut," ujar Nana seperti dilansir Antara.

-
Pelaku Raden Sarmada. (Ist)

 

Pelaku berkomplot dengan orang lain untuk menghilangkan nyawa Sugianto. Total ada 12 tersangka. Dua belas tersangka itu adalah Nur Luthfiah (34), Ruhiman (42), Dikky Mahfud (50), Syahrul (58), Rosidi (52), Mohammad Rivai (25), Dedi Wahyudi (45), Ir Arbain Junaedi (56), Sodikin (20), Raden Sarmada (45), Suprayitno (57), dan Totok Hariyanto (64).

Pura-pura kesurupan Roh ayahnya

 

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X