Ada sejumlah kejanggalan di Aisha Weddings, Wedding Organizer (WO) yang viral karena tawarkan pernikahan siri, poligami hingga pernikahan dini. Hebohnya pembicaraan Aisha Weddings disebut-sebut hanya untuk pengalihan isu. Benarkah demikian?
Menawarkan berbagai macam jasa, di website Aisha Weddings tidak tertera alamat dan nomor telepon yang bisa dihubungi. Pengguna Twitter dengan nama akun @ridwanhr mencoba mengulik lebih jauh soal Aisha Weddings.
Aisha Weddings ternyata membeli domain yang sudah expired. Jika dicari di Google Maps, Aisha Weddings berada di New York dan Pekalongan. Ridwan yakin bahwa seluruh WO di Pekalongan bersih dan tidak mungkin sengaja melakukan hal blunder.
Kalau di google maps, aisha weddings ada di new york sama pekalongan, tapi gue yakin yang di pekalongan bersih, wo beneran, google review bagus, punya site dengan kontak lengkap.
— Ridwan Hanif (@ridwanhr) February 10, 2021
G mungkin mereka sengaja blunder, apalagi pakai nyelipin flyer di koran ibukota, wong di pekalongan pic.twitter.com/1DXbwKzeYs
Sementara itu, menurut seorang netizen bernama Baskoro dengan nama akun Twitter @representatif, orang pertama yang meramaikan Aisha Weddings tersebut patut dicurigai.
Minimnya informasi tentang Aisha Weddings juga menjadi pertanyaan. Mereka membuka usaha, namun tidak memberi nomor telepon ataupun akun media sosial yang aktif. Namun, Aisha Weddings malah gencar mempromosikan WO-nya lewat spanduk dan borosur.
Adapun tiga kota yang menjadi sasaran promosi Aisha Weddings, yaitu Menteng, Jakarta, Kendari, Sulawesi Tenggara dan Praya, Lombok.
Spanduk Aisha Weddings juga dipasang dengan cara 'nebeng' di baliho orang lain. Seperti di Kendari, spanduk promosi Aisha Weddings dipasang di bawah baliho anggota DPRD Kendari, Abdul Rasak. Padahal anggota DPRD itu sendiri tidak ada kaitannya dengan Aisha Wedding.
Oke, judgment:
— Baskoro A. S. (@representatif) February 9, 2021
Kalau hari ini nanti, besok, dan lusa di timeline rame pembahsan Aisha Weddings terutama terpusat di circle buzzerp, fiks Aisha Weddings ini materi yang emang disiapkan jadi bom waktu sejak September 2020 oleh buzzerp entah faksi yang mana tapi sama brengseknya.
Baca juga: Banyak yang Melapor, Polisi akan Usut Tuntas Aisha Weddings karena Promosikan Nikah Dini
Kejanggalan lainnya adalah Aisha Weddings membayar pesanan spanduk ke salah satu percetakan di Praya, Lombok lewat Paypal bukan rekening bank. Itu pun, nama akun Paypal-nya menggunakan nama samaran.
Menariknya, baru WO yang baru dibikin pada September ini menargetkan tiga wilayah Indonesia. Baskoro mencurigai tiga wilayah yang dipilih sebagai target promosi tersebut karena asosiasi ke Islam 'Radikal'.
"Menteng aku kurang ngerti detailnya, tapi dulu sempat ada Poros Menteng Petamburan. Kendari ramai komunitas salafi. Lombok juga sejak lama terkenal sebagai provinsi Islami (banyak salafi dan muslim yang lebih puritan)," kata Baskoro.
Aisha Wedding pertama kali muncul di Facebook sekitar jam 11.30 WIB. Kemudian, spanduk promosi Aisha Wedding itu dibagikan ulang oleh akun Twitter @SwetaKartika yang merasa resah dengan promosi pernikahan dini tersebut.