Tim Pembunuh Jurnalis Khashoggi Gunakan Jet Sitaan, Putra Raja Salman Diduga Dalangnya

- Kamis, 25 Februari 2021 | 18:51 WIB
Putra mahkota Arab Saudi, pangeran Mohammed bin Salman. (REUTERS/Charles Platiau)
Putra mahkota Arab Saudi, pangeran Mohammed bin Salman. (REUTERS/Charles Platiau)

Sebuah dokumen pengadilan Kanada berlabel top secret secara tak sengaja membuka tabir akan pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi, dimana para pelakunya menggunakan dua jet pribadi milik perusahaan yang disita Putra Mahkota Raja Salman, Mohammed bin Salman (MBS). 

Data itu semakin memperkuat pernyataan intelijen AS yang menduga MBS adalah dalang dari pembunuhan jurnalis tersebut pada 2018 silam.

Melansir CNBC International, dokumen itu ditandatangani seorang menteri Saudi yang menyampaikan bahwa hal tersebut adalah perintah MBS.

"Menurut instruksi Yang Mulia Putra Mahkota ... Segera setujui penyelesaian prosedur yang diperlukan untuk ini," tulis menteri itu yang dikutip Kamis (25/2/2021).

Dokumen tersebut menjelaskan bagaimana satu regu khusus diterjunkan saat pembunuhan Khashoggi di konsulat Arab Saudi di Istanbul Turki 2018. Tidak hanya itu, dokumen itu juga menjelaskan bagaimana kepemilikan perusahaan jet Sky Prime Aviation bernilai US$ 400 miliar pindah ke sovereign wealth fund (SWF) negara kaya minyak tersebut.

Baca Juga: Pria di Bangka Tewas Gantung Diri, Sebelumnya Buronan Polisi Karena Hamili Adik Iparnya

Sementara itu, pemerintahan Presiden Joe Biden memberi sinyal untuk merilis laporan intelijen Amerika Serikat (AS) mengenai kematian jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi.

Empat pejabat AS mengatakan bahwa laporan intelijen AS, dalam hal ini CIA adalah kontributor utamanya, menilai bahwa putra mahkota menyetujui dan kemungkinan memerintahkan pembunuhan Khashoggi, yang telah menggunakan kolom Washington Post-nya untuk mengkritik kebijakan putra mahkota.

Khashoggi sendiri tewas di Oktober 2018 dengan kondisi mengenaskan. Mayatnya dilaporkan dimutilasi dan hingga kini tak ditemukan.

Sebelumnya, dalam sebuah laporan, orang-orang yang mengetahui kasus ini sempat menyebut dikirimkannya sebuah jet Gulfstream yang dikendalikan MBS untuk membunuh sang jurnalis. 

"Dia (MBS) akan melacak (perusahaan) dan akan mengetahui bagaimana itu digunakan," ujar mantan Direktur Divisi Timur Tengah CIA, Dan Hoffman.

"Ini bukan sekadar bukti biasa, tapi lebih dari itu," tambahnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X