Baliho Dicopot dan FPI Diancam Dibubarkan, Sekjen HRS: Habib Rizieq Bukan Musuh TNI

- Sabtu, 21 November 2020 | 13:21 WIB
Pangdam JayaJayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman. (ANTARA/Rivan Awal Lingga)
Pangdam JayaJayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman. (ANTARA/Rivan Awal Lingga)

Dalam beberapa hari terakhir aparat TNI mulai bertindak tegas terhadap ormas FPI dan Rizieq Shihab. Sejumlah baliho Rizieq Shihab di Jakarta dicopoti dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengeluarkan pernyataan yang secara tersirat berisi ancaman pembubaran terhadap Front Pembela Islam (FPI), ormas pimpinan Rizieq.

Sekjen HRS Centre, Haikal Hassan menilai bahwa pemerintah selama ini memperlakukan Rizieq seperti musuh. Ia mengatakan bahwa Rizieq Shihab tidak pernah bermaksud memusuhi TNI dan Polri. Menurutnya, Rizieq Shihab justru ingin berdialog dengan pemerintah.

"Emang Habib Rizieq apa? Musuh negara? Dia bukan bandar narkoba, dia bukan pemimpin partai, dia bukan siapa-siapa. Dia bukan musuh negara. Dia pernah menjelaskan dia bukan musuh negara, tidak pernah menjadi musuh TNI, tidak pernah jadi musuh Polri.  Beliau hanya musuh ketidakadilan. Dia pingin dialog. Ke mana mesti dialog kalau negara memperlakukan dia sebagai musuh?" katanya, saat menjadi tamu dalam acara Indonesia Lawyers Club, yang ditayangkan YouTube, seperti disimak Indozone.id pada Sabtu (21/11/2020).

Menurut pria yang akrab disapa Babe Haikal itu, Rizieq sejak tahun 2017 sudah menginginkan rekonsiliasi dengan pemerintah, tetapi selalu menemui hambatan.

"Sejak tahun 2017, Bang Karni, Habib Rizieq itu pingin dialog, sejak 2017, tapi selalu ada yang menghambat. Jujur-jujuran saja, terbuka aja. Toh Pak Jokowi gak anti-anti banget gitu lho. Siapa yang menghambat ini?" kata Haikal.

Haikal pun mempersoalkan kenapa Rizieq Shihab dijadikan kambing hitam peningkatan kasus COVID-19. Padahal menurutnya, banyak pihak lain yang juga menciptakan kerumunan massa. Ia pun merujuk pada data 399 pelanggaran protokol kesehatan sejak Pandemi COVID-19 berlangsung.

"398 (kasus pelanggaran) itu gak perlu kit rinci lagi. Yang paling disorot itu pas Gibran... Negara ini ada yang salah. Peningkatan (kasus COVID-19) kok Habib Rizieq yang disalahin. Pak Anies juga menjadi kena," katanya.

Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X