Wali Kota Medan Bobby Nasution menemukan kecurangan pembayaran insentif untuk tenaga kesehatan di saat penanganan pandemi Covid-19 di Kota Medan.
Dia menemukan ada 28 nama nakes yang memiliki nomor rekening yang sama namun dengan nama penerima yang berbeda-beda.
Akibatnya uang yang telah dikirim ke sejumlah rekening tersebut harus ditarik kembali.
"Tak lebih dari seminggu setelah dilantik sebagai Wali Kota Medan, saya langsung tandatangani Perwal tentang penjabaran anggaran untuk insentif nakes agar bisa dibayarkan," tulis Bobby Nasution dalam akun Instagramnya seperti yang dikutip Indozone, Senin (15/3/2021).
Saat proses pembayaran insentif tersebut dia menemukan sejumlah kejanggalan di mana pembayaran tersebut tidak sinkron ke satu nomor rekening.
"Namun, pada saat proses pembayaran insentif beberapa hari lalu, saya menemukan adanya data yang tidak sinkron, yaitu ada 28 nama nakes yang memiliki nomor rekening sama dengan nama yang berbeda," kata Bobby.
Akibatnya, sejumlah uang yang sudah dikirim terpaksa ditarik kembali agar tidak menimbulkan kekisruhan.
"Insya allah hari ini masalah tersebut dapat diselesaikan dan seluruh pembayaran dapat diproses," ujarnya.
Atas permasalahan tersebut, Bobby pun memohon maaf karena keterlambatan pembayaran insentif nakes di RSUD Pirngadi dan puskesmas di Medan.
Pasalnya itu terjadi saat dia belum menjabat sebagai Wali Kota Medan.
Setelah menjabat sebagai Wali Kota Medan, Bobby Nasution memang terlihat melakukan gebrakan terhadap sejumlah kebijakan di pemerintahan.
Sebelumnya di juga telah membongkar bangunan bermasalah di kawasan Kesawan yang dibangun menyalahi cagar budaya. Bangunan tersebut merupakan heritage Kota Medan hingga membuatnya harus bertindak tegas.
Bobby Nasution resmi dilantik menjadi Wali Kota Medan periode 2021-2024 pada Jumat 26 Februari lalu.
Pelantikan itu dilakukan oleh Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubsu, Medan.
