Sopir Taksi Ini Bunuh Penumpangnya dengan Menabrakan Mobil, Diduga Marah Tidurnya Diganggu

- Rabu, 17 Maret 2021 | 12:46 WIB
Ilustrasi sopir taksi (Pexels/Tim Samuel)
Ilustrasi sopir taksi (Pexels/Tim Samuel)

Seorang pengemudi aplikasi ride-hailing diduga membunuh seorang penumpang dengan menabrakan mobilnya, sebelumnya sempat terjadi pertikaian.

Korban dan pacarnya memanggil mobil Didi Chuxing setelah menyelesaikan permainan kartu di rumah seorang teman pada pukul 2 pagi pada hari Minggu (14/3), di China.

Raksasa aplikasi itu mendesak pengemudi dan penumpang untuk memiliki 'lebih banyak rasa hormat dan toleransi' setelah pembunuhan mengerikan di Fuzhou, provinsi Fujian.

Zhang dilaporkan memberi tahu pengemudi, yang hanya bernama Tuan Gao, karena menelepon untuk mengonfirmasi bahwa dia telah tiba, mengatakan panggilan itu telah mengganggu tidur keluarganya.

Gao dikatakan bersikeras bahwa dia tidak melakukan kesalahan dan kedua pria itu berkelahi di luar dengan wanita itu mencoba menghentikan mereka.

“Ketika sepupu saya masuk ke dalam mobil, dia bertengkar dengan pengemudi, yang menyuruh mereka keluar dari mobil," kata sepupu Zhang, Lin, dikutip dari Daily Star.

“Setelah itu, sepupu saya melemparkan botol teh ke mobil, dan pengemudi itu berbalik dan memukul mereka. Pacarnya jatuh ke tepi jalan, sementara sepupu saya terlempar ke dinding, dan pengemudi membalikkan mobil dan menabraknya lagi,” jelasnya lagi.

Pemberitahuan dari polisi setempat pada hari Senin mengatakan bahwa Gao menelepon polisi setelah memukul Zhang.

Tapi Zhang kemudian meninggal di rumah sakit dan polisi menahan Gao saat mereka menyelidiki kasus tersebut.

Didi, raksasa ride-hailing di China, mengatakan bahwa pengemudi tersebut lulus pemeriksaan latar belakang pada 2019, karena ia tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya dan telah menjadi pengemudi penumpang selama 19 tahun.

“Kami akan mencoba untuk menghilangkan semua risiko keselamatan, meningkatkan pelatihan keselamatan pengemudi dan menurunkan tingkat insiden keselamatan," kata seorang juru bicara Didi.

"Kami juga menghimbau setiap pengemudi dan penumpang untuk lebih rasional saat menghadapi konflik, untuk lebih menghormati dan toleransi," lanjutnya.

Perusahaan telah menghadapi kritik selama bertahun-tahun atas masalah terkait keselamatan.

Pada 2018, dua wanita diperkosa dan dibunuh oleh pengemudi Didi. Perusahaan, yang diluncurkan delapan tahun lalu dan memiliki lebih dari 550 juta pengguna dan 31 juta pengemudi, terpaksa memberhentikan dua stafnya dan menangguhkan layanan tumpangannya di tengah kemarahan nasional.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X