Listyo Sigit Prabowo Calon Tunggal Kapolri, IPW Soroti Pelanggaran HAM dan Eksekusi Mati

- Rabu, 13 Januari 2021 | 13:03 WIB
Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo jadi calon tunggal Kapolri. (Antara Foto)
Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo jadi calon tunggal Kapolri. (Antara Foto)

Presiden Joko Widodo telah menunjuk Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) yang diusulkan ke DPR RI.

Penunjukan itu termaktub dalam surat presiden bernomor: R-02/Pres/01/2021 tersebut disampaikan Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (13/1/2021).

Indonesia Police Watch (IPW) menyoroti pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang menjadi isu sentral kepemimpinan di tubuh Polri.

"Jangan sampai terjadi, penugasannya cuma membuntuti tapi orang yang dibuntuti malam dieksekusi mati, sehingga terjadi masalah berkepanjangan dan ruwet," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane melalui keterangan persnya kepada INDOZONE, Rabu.

Menurut Neta, masalah yang dihadapi Polri sekarang ini tidak bisa disamakan dengan era kapolri kapolri sebelumnya, apalagi disamakan dengan era Kapolri Widodo Budidarmo di tahun 1974-1978.

Kapolri baru pengganti Idham Azis diharapkan bisa senantiasa bersikap satu kata dengan perbuatan, sehingga bisa menjadi teladan bagi 400.000 anggota kepolisian.

"IPW melihat tantangan yang dihadapi Polri ke depan cukup berat, mengingat dampak pandemi Covid 19 sudah menimbulkan banyak persoalan baru, baik di bidang sosial, ekonomi, budaya maupun politik," katanya.

Sementara Polri sendiri harus menghadapi berbagai persoalan internal yang tak kalah berat. Misalnya adanya sejumlah ketentuan yang diskriminatif. Untuk itu Kapolri baru harus segera menghilangkan semua ketentuan yang diskriminatif di tubuh Polri, misalnya ketentuan non Akpol dilarang mengikuti Sespimen, perwira LAN 1 tidak boleh menjadi Kapolda, tidak adanya Kapolda perempuan dll.

"Selain itu Kapolri baru perlu konsisten dalam menegakkan sikap Promoter Polri dan konsisten menerapkan kontrol terhadap bawahan langsung oleh masing masing atasan, sehingga semua jajaran kepolisian terkendali kinerja, mentalitas maupun moralitasnya," beber Neta.

Di eksternal, jajaran kepolisian harus menghadapi kian meluasnya narkoba yang meracuni generasi muda. Ini patut menjadi prioritas. Lalu berkembangnya radikalisme, masih bercokolnya potensi terorisme, dan kondisi sosial ekonomi yang memicu berbagai aksi kriminal juga perlu menjadi fokus perhatian agar tidak meresahkan masyarakat.

Sepintas terlihat sederhana tapi permasalahan yang dihadapi Polri bukan  permasalahan sederhana. Sebab itu berbagai masalah yg dihadapi harus dapat diidentifikasi Kapolri baru dan jajarannya dengan tiga pendekatan, yakni what, why dan how, sehingga strategi penyelesaian masalah bisa tepat dan cepat.

Dalam pendekatan what, kapolri baru dapat melihat tantangan yang akan dihadapi Polri bahwa masalah menjadi kompleks karena adanya masalah internal yang serius disamping masalah eksternal yang amat berat.

Dengan pendekatan why, bisa ditelaah kenapa hal itu terjadi dan kenapa harus cepat ditangani dengan tepat.

Dengan pendekatan how, bisa ditelaah bagaimana menghadapi tantangan yang ada dan bisa memberi jawaban kepada jajarannya kenapa masalah itu harus ditangani dengan cepat dan tepat.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X