Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, mengungkapkan bahwa pelaksanaan aktivitas Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) yang digelar sepanjang Sudirman-Thamrin Jakarta, selama ini harus dievaluasi secara menyeluruh.
"Saya meminta pelaksanaan Hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) dievaluasi total. Kita lihat pada hari minggu pekan kemarin, banyak warga yang berkerumunan tidak diatur dengan ketat protokol kesehatannya," kata Prasetio dalam unggahan Instagram-nya dikutip Indozone, Jakarta, Jumat (26/6/2020).
Prasetio menjelaskan, langkah ini harus dilakukan menyusul pada pekan lalu CFD di Jakarta, terdapat warga yang tidak diperkenankan menggunakan kegiatan tersebut untuk berolahraga. Sebab, sangat berisiko tinggi terpapar virus corona (Covid-19) di tengah penerapan PSBB transisi saat ini.
"Selain itu banyak anak di bawah umur lima tahun, ibu hamil, dan orang lanjut usia di atas 60 tahun ikut olahraga pada HBKB," ujarnya.
Politisi PDIP ini menyatakan tidak pernah bosan mengimbau dan menyampaikan kepada publik atau masyarakat agar selalu waspada dengan penyebaran dan penularan Covid-19 di ruang terbuka. Karenanya, protokol kesehatan menjadi sangat penting untuk dilaksanakan oleh setiap orang.
"Tak bosan saya mengingatkan untuk disiplin, menjaga selalu protokol kesehatan dengan baik dan benar. Sebab kita masih dalam kondisi pandemi, obat dan vaksin pun masih belum ditemukan," jelasnya.
"Disiplin protokol kesehatan, jaga diri agar pandemi ini cepat berakhir," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akhirnya meniadakan kembali aktivitas kegiatan CFD di sepanjang Sudirman-Thamrin Jakarta karena sejumlah alasan.
Disampaikan itu, Pemprov DKI Jakarta lewat Dinas Perhubungan (Dishub) telah menyiapkan sebanyak 32 ruas jalan untuk aktivitas CFD di DKI.
